Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi menyampaikan beberapa alasan bakal meluncurkan layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti di aplikasi Livin' by Mandiri. Salah satu pertimbangannya, paylater sudah menjadi tren gaya hidup masyarakat di Tanah Air.
"Layanan paylater juga untuk melengkapi super app yang kami tawarkan," kata Darmawan saat ditemui di Jakarta, Senin (6/11).
Selain itu, Darmawan menyebut segmen konsumer merupakan target besar layanan fitur paylater. Namun emiten bank pelat merah ini tidak menargetkan secara lebih spesifik mengenai target pengguna paylater.
Dirinya juga menjelaskan layanan paylater akan mendukung mobilisasi masyarakat, khususnya dalam situasi tertentu misalnya kebutuhan yang mendesak.
Dalam implementasinya, Bank Mandiri akan menggunakan model skoring sebagai upaya manajemen risiko untuk nasabah yang ingin menggunakan layanan paylater. Model skoring dilakukan kepada nasabah yang memiliki akun Bank Mandiri dan menggunakan aplikasi Livin' by Mandiri.
Adapun, Bank Mandiri sebelumnya menyebut akan meluncurkan layanan paylater alias beli sekarang bayar nanti pada November 2023. Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, BMRI telah menjalankan studi paylater sejak Agustus 2023 sebelum diluncurkan kepada publik.
"Penting untuk kami agar bisa memahami dan mempelajari dulu ssebelum kami buka secara luas dan yang kami gunakan adalah konsep tiga T yaitu tercepat, terluas dan termurah," kata Timothy dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal tiga 2023, Senin (30/10).
Selain itu, Timothy juga menegaskan Bank Mandiri selalu menjaga kualitas produk paylater. Dia ingin paylater tidak hanya digunakan sebagai sumber dana dari pembayaran Qris Livin' maupun Livin' Sukha. Namun, sebagai sumber dana dari metode pembayaran yang ada di e-commerce.
Berdasarkan data di situs Bank Mandiri, fitur paylater ini memiliki batas maksimal plafon kredit Rp 20 juta. Bunga pinjaman mulai dari 0% untuk tenor 1 & 3 bulan dan bunga yang dikenakan mulai dari 1,5% flat per bulan untuk tenor lebih dari 3 bulan.
Untuk diketahui, sejak awal tahun sampai dengan Agustus 2023, total nilai transaksi Livin' mencapai Rp 1.800 triliun, mengalami kenaikan 38% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Sejak diluncurkan perdana pada Maret 2021 lalu, platform digital tersebut sudah mengelola lebih dari 1,5 miliar transaksi, meningkat 48% secara tahunan. Livin’ by Mandiri sendiri telah diunduh hampir sebanyak 30 juta kali.