Kekayaan Prajogo Pangestu dan Low Tuck Kwong Jauh di Atas Jack Ma

Arief Kamaludin (Katadata)
Penulis: Lona Olavia
22/11/2023, 15.02 WIB

Prajogo Pangestu dan Low Tuck Kwong, dua konglomerat yang berasal dari Indonesia, ternyata memiliki harta kekayaan yang jauh di atas pendiri Alibaba Jack Ma. 

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaire Rabu (22/11) siang ini, Prajogo Pangestu tercatat sebagai orang terkaya nomor enam di Asia dan Low Tuck Kwong nomor 12. Sedangkan Jack Ma ada di urutan ke-16.

Prajogo memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 40,3 miliar atau setara dengan Rp 628  triliun. Prajogo kini berhasil masuk ke jajaran 30 besar orang terkaya dunia.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat sebanyak empat emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu. Yaitu holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten energi terbarukan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Pundi-pundi kekayaan putra pedagang karet itu makin bertambah usai perusahaannya BREN dan CUAN mencatatkan saham di BEI pada tahun ini. Sebagaimana diketahui, BREN melantai di BEI pada 9 Oktober 2023 dengan melepas 4,01 miliar saham ke publik atau setara 3% dari jumlah saham beredar. Dengan harga penawaran umum Rp 780 per unit, melalui aksi korporasi itu, Barito Renewables Energy meraih dana segar Rp 3,13 triliun.

Selain itu CUAN melantai di BEI pada 8 Maret 2023 dengan melepas 1,69 miliar saham baru atau mewakili 15,03% di Rp 220 per saham. Perseroan dari aksinya ini meraup dana segar Rp 371,8 miliar.

Sementara pemilik perusahaan tambang batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong yang berada di posisi sebagai orang terkaya ke-2 di Indonesia setelah Prajogo Pangestu memiliki harta US$ 27,6 miliar atau Rp 431 triliun. 

Untuk diketahui, kekayaan Low Tuck Kwong melesat berkat bisnis tambang batu bara. Padahal pada periode 2013 sampai dengan 2022, kekayaan bersihnya di bawah US$ 4 miliar.

Sedangkan harta kekayaan miliader asal Cina Jack Ma mengalami penurunan pada tahun 2023. Hal tersebut ditengarai lantaran nilai perusahaan Ant Group Co menyusut dibanding tahun sebelumnya.

Sebelumnya, pada 2020, Ant Group yang rencananya akan meluncurkan penawaran umum saham perdana atau IPO harus tertunda lantaran pemerintah Cina melakukan intervensi hingga berakhir pada penangguhan IPO tersebut.

Akibatnya kondisi tersebut berimbas kepada harta kekayaan Jack Ma yang turun signifikan. Taipan berusia 59 tahun itu kini hanya memiliki kekayaan sekitar US$ 25 miliar atau Rp 389,5 triliun, kurang dari separuh dari kekayaan puncaknya.