UOB Indonesia Kantongi Rp 1,5 Triliun dari Rights Issue untuk Ekspansi

Instagram/UOB.Id
UOB Indonesia mendapat tambahan modal Rp 1,5 triliun untuk ekspansi dari aksi korporasi rights issue.
6/12/2023, 15.43 WIB

PT Bank UOB Indonesia memperoleh tambahan permodalan melalui aksi korporasi rights issue senilai Rp 1,5 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan perusahaan untuk menunjang ekspansi bisnis. 

Penambahan modal ini seiring dengan selesainya akuisisi dan integrasi penuh aset dan liabilitas bisnis perbankan konsumer Citibank Indonesia ke dalam UOB Indonesia bulan lalu. Integrasi ini membuat nasabah UOB di Indonesia bertambah 1 juta dan penambahan 1.000 karyawan.

Hal tersebut menyusul penyelesaian integrasi di Malaysia dan Thailand pada bulan November 2022 dan Vietnam pada bulan Maret 2023 dan menandai selesainya seluruh akuisisi UOB terhadap bisnis perbankan konsumer Citigroup di keempat negara ASEAN. 

Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB, Wee Ee Cheong, mengatakan kesepakatan transformasi ini telah selesai sepenuhnya. Dia menilai, akuisisi ini menunjukkan hasil yang menjanjikan. 

"Berkat dukungan tim dan kemampuan kami yang lebih kuat, serta kemitraan ekosistem yang lebih luas, kami berharap dapat menghadirkan rangkaian produk yang lebih beragam," kata Wee Ee Cheong dalam konferensi pers, Rabu (6/12). 

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan portofolio Citigroup menambah kedalaman dan keluasan basis nasabah, ragam produk, penawaran solusi dan ekosistem mitra.

"Kami berharap dapat melakukan lebih banyak sinergi untuk memberikan nilai lebih kepada nasabah," sebutnya. 

Akuisisi yang dilakukan UOB Group juga dilakukan di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).  "Yang kita akuisisi itu kan dari beberapa Citibank, tidak hanya di Indonesia tapi Malaysia, Thailand dan juga Vietnam," kata Head of Strategic Communication and Brand UOB Indonesia Maya Rizano.

Terkait akuisisi tersebut, UOB Group menggelontorkan dana dengan total 4,9 miliar dolar Singapura atau setara Rp 52 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail