Shinhan Bank Korea Selatan melaporkan, bahwa unit bisnisnya di Indonesia telah mendapatkan suntikan investasi senilai US$ 200 juta atau setara Rp 3,09 triliun (asumsi kurs Rp 15.480/US$) dari International Finance Corp (IFC).
Shinhan Bank mengatakan, pendanaan ini merupakan hasil nota kesepahaman yang ditandatangani antara Shinhan Financial Group dan IFC pada Mei 2023, yang bertujuan untuk memperluas kerja sama dalam ekspansi global dan memacu pembiayaan atau kredit di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
"Awalnya, IFC akan memberikan investasi US$ 100 juta, diikuti dengan pendanaan tambahan sebesar US$ 100 juta dalam waktu satu tahun," kata Shinhan Bank Korea, dikutip dari The Korea Herald, Minggu (24/12).
Bank Shinhan Indonesia berencana mengalokasikan 15% dari dana tersebut untuk mendukung bisnis di Indonesia yang fokus pada bidang sumber daya kelautan dan air dan 40% dana untuk proyek energi baru dan efisiensi energi.
Kemudian 20% untuk usaha kecil dan menengah (UKM), sehingga berkontribusi terhadap komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan netralitas karbon. Sisanya 25% akan digunakan untuk mendanai ketiga sektor tersebut.
Presiden Direktur Bank Shinhan Indonesia Koo Hyung Hoe menyampaikan, bahwa investasi ini dinilai penting, karena perusahaan telah mendapatkan pijakan bagi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia, ketika pembiayaan berbasis dolar sulit dicapai.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan IFC untuk memperkuat pendanaan ESG," ujar Koo Hyung Hoe.
Merger Bank Shinhan Indonesia-Bank Centratama
Sebagai informasi, Bank Shinhan Indonesia mulai beroperasi resmi di negara Asia Tenggara pada tahun 2017, setelah merger dengan Bank Centratama Nasional di Indonesia.
Melalui aksi merger tersebut, Bank Shinhan Indonesia akan memperluas pangsa pasar dengan memberikan pelayanan keuangan kepada nasabah lokal dan perusahaan yang telah masuk di Indonesia.
Selain itu, untuk mempertahankan kompetensi di pasar ritel dan bisnis lokal yang akan menjadi pelanggan utama di masa depan. Bank Shinhan Indonesia juga berencana membangun pondasi pertumbuhan jangka panjang dengan berfokus pada pembangunan infrastruktur internasional.
Tahap kedua, Bank Shinhan Indonesia akan mempertahankan pasar penting di Indonesia dengan berkonsentrasi pada perusahaan blue-chip besar lokal dan pasar UKM. Dengan mengembangkan strategi lokalisasi pengembangan dan organisasi.
Kemudian, tahap ketiga, bank akan memperluas pangsa pasar lokal dengan memperkuat daya saing pada pasar perbankan ritel. Tahap-tahap di atas adalah bagian dari visi Bank Shinhan Indonesia untuk menjadi Bank Asing nomor 1 yang juga diharapkan dapat turut membangun perekonomian Indonesia.
Adapun Shinhan Financial Group, diklaim sebagai perusahaan pertama yang dapat mengendalikan finansial masyarakat di Korea, yang didirikan atas dasar Shinhan Bank, Shinhan Modal, dan Shinhan Investment Management.
Sejak berdiri, Shinhan Bank telah memimpin industri keuangan Korea dengan terus mencoba perubahan dan berinovasi dan juga telah mengambil lompatan untuk menjadi salah satu kelompok keuangan perwakilan di Korea dalam waktu singkat.
Sampai dengan akhir Maret 2017, Shinhan Bank memegang 12 anak perusahaan di industri keuangan termasuk bank, kartu kredit, sekuritas, asuransi, manajemen aset, sewa dan konsultasi keuangan. Hal ini juga tercantum dalam Korea Exchange (KRX) dan Bursa Efek New York (NYSE).