Program penyelamatan pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang diinisiasi pemerintah telah selesai dilaksanakan. Sebanyak 99,7% nasabah Jiwasraya setuju untuk beralih ke IFG Life.
Program penyelamatan pemegang polis tersebut ditandai dengan adanya pengalihan polis program restrukturisasi, serta proses administrasi pengalihan polis yang akan dilanjutkan dan diselesaikan sampai dengan diterimanya Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2024.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan program penyelamatan pemegang polis Jiwasraya merupakan komitmen pemerintah dalam melindungi nasabah. Pemerintah telah berhasil melaksanakan penyelamatan pemegang polis Jiwasraya, dengan memastikan pemberian keberlanjutan manfaat secara tepat waktu.
Terkait nasib 0,3% nasabah yang belum setuju dengan skema restrukturisasi, Wamen Tiko menyebut terus melakukan pendekatan. Persentase nasabah yang belum setuju restrukturisasi itu merespresentasikan 980 pemegang polis dengan nilai Rp 188 miliar.
“Ada 0,3% nasabah yang belum setuju, kita terus melakukan pembicaraan, siapa tahu nanti setuju. Ini masalah komunikasi saja, tetap berusaha engange,” ucap Tiko, pada sesi Editor Briefing Pengalihan Polis dan Pengumuman Berakhirnya Program Restrukturisasi Jiwasraya, Jumat (29/12) di Jakarta.
Ketua Tim Percepatan Restrukturisasi Hexana Tri Sasongko menjelaskan, penyelamatan pemegang polis Jiwasraya mulai bergulir sejak akhir tahun 2020. Pemerintah menugaskan Indonesia Financial Group (IFG) sebagai Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi untuk menyelesaikan permasalahan Jiwasraya, terutama menerima pengalihan polis Jiwasraya yang telah diselamatkan.
Hingga Desember 2023, IFG Life telah mendapatkan total suntikan dana sebesar Rp31,16 triliun, yang berasal dari PMN tahun anggaran 2021 sebesar Rp20 triliun, PMN tahun anggran 2023 Rp3 triliun, serta tambahan penguatan permodalan dari IFG sebesar Rp6,7 triliun pada 2022 dan Rp1,46 triliun pada 2023.
Dengan total suntikan modal tersebut, IFG Life bersama-sama dengan Jiwasraya telah berhasil menyelesaikan program penyelamatan pemegang polis Jiwasraya.
Adapun komitmen pendanaan pada tahun 2024 sebesar Rp3,56 triliun yang berasal dari PMN tahun anggaran 2024 diharapkan dapat menyelesaikan pengalihan polis tersisa di Jiwasraya.
“Dari sisi permodalan, IFG Life telah mendapatkan suntikan dana untuk memperkuat struktur permodalan sehingga dapat menerima pengalihan polis Jiwasraya,” ucap Hexana.
Plt Direktur Utama IFG Life Eli Wijanti menjelaskan kesiapan IFG Life untuk melanjutkan manfaat yang diterima pemegang polis sesuai dengan persetujuan dan ketentuan dalam polis. “Kami siap untuk memastikan semua nasabah yang bermigrasi ke IFG Life mendapatkan keberlanjutan manfaat,” ujar Eli.