Kekayaan Elon Musk, Jeff Bezos Naik Berlipat Ganda Sejak 2020

Instagram @jeffbezos dan @elonmrmuskk, Katadata/Desy Setyowati
Kekayaan Elon Musk, Bernard Arnault, Jeff Bezos, Larry Elison, dan Warren Buffett telah meroket 114% menjadi total US$869 miliar.
Penulis: Hari Widowati
15/1/2024, 08.56 WIB

Elon Musk, Bernard Arnault, Jeff Bezos, Larry Elison, dan Warren Buffett menjadi jauh lebih kaya dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2020, kekayaan bersih para miliarder ini telah meroket 114% menjadi total US$869 miliar, setelah memperhitungkan inflasi.

Jika tren saat ini terus berlanjut, dunia dapat melihat triliuner pertamanya dalam satu dekade.

Menurut laporan Ketidaksetaraan Tahunan Oxfam, pada saat yang sama, hampir 5 miliar orang di seluruh dunia menjadi lebih miskin. Mereka harus menghadapi inflasi, perang, dan krisis iklim. Perlu waktu hampir 230 tahun untuk menghapuskan kemiskinan berdasarkan lintasan yang ada saat ini.

Laporan ini, yang mengacu pada data yang dikumpulkan oleh Forbes, bertepatan dengan dimulainya pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada Minggu (14/1). WEF adalah pertemuan elit yang dihadiri oleh orang-orang terkaya dan para pemimpin dunia.

Nabil Ahmed, Direktur Ketidakadilan Ekonomi dan Rasial Oxfam Amerika, mengatakan meskipun ketidaksetaraan terus meningkat, ada beberapa titik terang. Para pekerja telah berusaha keras melalui pemogokan dan kesepakatan yang memperbaiki kompensasi dan kondisi kerja mereka. Selain itu, beberapa negara juga telah berpihak kepada mereka, mendorong kebijakan yang bertujuan untuk memperkuat hak-hak pekerja.

"Kita berada di Zaman Emas yang baru, namun para pekerja, regulator, serta serikat pekerja dan pengorganisir masyarakat mulai membuat celah-celah di dalamnya," ujar Ahmed, seperti dikutip CNN.com.

Kekayaan Para Miliarder Terus Meningkat

Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan termasuk Tesla dan SpaceX, meraih keuntungan besar dalam beberapa tahun terakhir. Kekayaannya melonjak menjadi US$245,5 miliar pada akhir November 2023, melonjak 737% dari Maret 2020, setelah memperhitungkan inflasi.

Bernard Arnault, ketua perusahaan raksasa barang mewah Prancis LVMH, dan keluarganya memiliki kekayaan bersih US$191,3 miliar, melejit 111%. Pendiri Amazon Jeff Bezos, memiliki kekayaan US$167,4 miliar, naik 24%. Sementara itu, kekayaan pendiri Oracle Larry Ellison mencapai US$145,5 miliar, naik 107%.

Melengkapi daftar lima besar orang terkaya adalah CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, yang kekayaan bersihnya naik 48% menjadi US$119,2 miliar.

Menurut Oxfam, para miliarder telah melihat kekayaan mereka tumbuh sebesar US$3,3 triliun, atau 34%, sejak tahun 2020. Ini berarti kekayaan mereka berkembang tiga kali lebih cepat daripada tingkat inflasi. Para miliarder AS, yang sebagian besar mendapatkan kekayaan mereka dari ekuitas di perusahaan yang mereka pimpin, menjadi lebih kaya US$1,6 triliun.

Pemerintah Harus Turun Tangan

Dalam laporan tahun ini, Oxfam berpendapat bahwa bisnis meraup untung besar, yang membantu mendorong kekayaan orang-orang kaya. Tujuh dari sepuluh perusahaan publik terbesar di dunia memiliki CEO miliarder atau miliarder sebagai pemegang saham utama.

Selain itu, berdasarkan data dari Wealth X, 1% orang terkaya menguasai 43% aset keuangan dunia. Di Amerika Serikat, kelompok miliarder ini menguasai 32% sedangkan di Asia 50%. Di Timur Tengah, 1% orang terkaya menguasai 48% kekayaan finansial, sementara di Eropa 47%.

Oxfam menyebut 148 perusahaan terbesar di dunia menghasilkan keuntungan hampir US$1,8 triliun dalam 12 bulan menjelang Juni 2023. Angka tersebut 52,5% lebih tinggi dari rata-rata antara tahun 2018 hingga 2021.

Oxfam menyebut industri minyak dan gas, perusahaan farmasi, dan industri keuangan meraup keuntungan yang lebih tinggi dalam satu atau dua tahun terakhir dibandingkan dengan rata-rata keuntungan mereka di tahun-tahun sebelumnya. "Kita mengabaikan peran kekuatan monopoli dalam mendistribusikan kembali kekayaan ke atas," kata Ahmed.

Oxfam menyerukan kepada pemerintah untuk turun tangan mengatasi kesenjangan ini. "Kekuatan publik dapat mengendalikan kekuatan korporasi yang lepas kendali dan ketidaksetaraan - membentuk pasar menjadi lebih adil dan bebas dari kendali miliarder," ujar Amitabh Behar, Direktur Eksekutif Interim Oxfam International, dalam sebuah pernyataan.

Behar menilai pemerintah harus turun tangan untuk memecah monopoli, memberdayakan pekerja, mengenakan pajak atas keuntungan perusahaan yang sangat besar ini dan berinvestasi pada era baru dalam barang dan jasa publik.