Direstrukturisasi PPA, 14 BUMN Titip Kelola Mulai Membaik dan 7 Tutup

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).
Penulis: Lona Olavia
18/1/2024, 10.15 WIB

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa tengah menyelesaikan mandat Surat Kuasa Khusus dari Menteri BUMN untuk melakukan restrukturisasi atas 21 BUMN Titip Kelola.

Adapun dari 21 BUMN Titip Kelola, 7 BUMN dilakukan penutupan karena sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan sudah tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sesuai tujuan pendirian BUMN.

Sedangkan, proses restrukturisasi 14 BUMN Titip Kelola lainnya mulai menunjukkan sejumlah kemajuan positif.

Berikut 14 BUMN Titip Kelola tersebut yakni:

  1. PT Amarta Karya
  2. PT Barata Indonesia
  3. PT Boma Bisma Indra
  4. PT Djakarta Lloyd
  5. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
  6. PT Dok dan Perkapalan Surabaya
  7. PT Industri Kapal Indonesia
  8. PT Indah Karya
  9. PT Industri Telekomunikasi Indonesia
  10. PT Semen Kupang
  11. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam
  12. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
  13. PT Primissima
  14. PT Varuna Tirta Prakasya 

Sejak mendapatkan amanat Surat Kuasa Khusus pada akhir 2020 lalu, PPA melakukan kajian menyeluruh, mulai dari SDM dan organisasi, operasional, keuangan, hukum, serta kebijakan. Langkah itu bertujuan untuk mendapatkan dan memperkuat model bisnis yang berkelanjutan pada masing-masing BUMN Titip Kelola. 

Direktur Utama PPA Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, dalam melaksanakan mandat Surat Kuasa Khusus dari Menteri BUMN, PPA telah melakukan kajian yang komprehensif guna merumuskan strategi penyelesaian terbaik terhadap masing-masing BUMN Titip Kelola. Mulai dari signifikansi perusahaan, keunggulan kompetitif, persepsi pasar, serta kinerja keuangan.

“Selanjutnya, tahapan restrukturisasi dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, yaitu hukum, sosial, bisnis, dan keuangan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Sehingga, hasil penilaian tersebut menjadi dasar pertimbangan yang kuat dalam menentukan arah penanganan BUMN ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/1).

PPA, kata Teguh sebelumnya telah menyelesaikan revitalisasi Lokananta yang merupakan aset PNRI di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lokananta yang merupakan studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia ini telah dibuka kembali pada Juni 2023.

Lokananta kini menjadi destinasi wisata musik Indonesia dengan konsep baru sebagai Creative & Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM.

Sejak dibuka kembali, Lokananta telah menggelar sekitar 50 events dan menarik lebih dari 150 ribu pengunjung. Ke depan, Lokananta memiliki misi untuk menyelamatkan intellectual property, yakni puluhan ribu hasil karya para legenda musik Indonesia.

PPA juga melakukan revitalisasi Persero Batam untuk memperkuat peran strategisnya sebagai operator terminal logistik terintegrasi yang turut meningkatkan konektivitas rantai pasok regional dan internasional. Persero Batam kini menjadi operator Terminal Peti Kemas Batu Ampar yang telah dioperasikan pada awal November 2023.

Dalam mengoptimalisasi dan mengembangkan bisnis BUMN Titip Kelola, PPA juga melakukan transformasi pada BUMN Galangan, yaitu DKB, IKI, dan DPS, untuk berintegrasi menjadi suatu Platform Galangan Nasional dengan cakupan yang luas di titik-titik strategis pelayaran Indonesia.

Di samping itu, PPA juga mengintegrasikan BUMN Manufaktur, yaitu Barata Indonesia dan BBI, untuk menjadi perusahaan manufaktur yang berkelanjutan. PPA juga menjajaki potensi kemitraan strategis dengan investor untuk dapat mengoptimalisasi sekaligus memberikan nilai tambah dalam pengembangan dua BUMN Titip Kelola, yaitu Semen Kupang di kawasan Indonesia Timur dan Primissima sebagai pendukung industri batik nasional.

Di bidang teknologi informasi, PT INTI melakukan transformasi bisnis untuk memperkuat perannya sebagai perusahaan teknologi dengan pilar bisnis sebagai sistem integrator, manufaktur, dan digital.

PPA juga melakukan restrukturisasi dan penguatan bisnis Djakarta Lloyd dan VTP agar ke depan dapat menjadi bagian dari ekosistem logistik BUMN. Selain itu, PPA juga sedang melakukan penanganan atas Amarta Karya dan Indah Karya.

“Restrukturisasi BUMN Titip Kelola adalah komitmen nyata PPA untuk turut berkontribusi terhadap upaya transformasi BUMN dalam empat tahun terakhir,” kata Teguh.