Jelang Imlek, Bitcoin Tembus US$48.000

wikimedia.org
Menjelang Imlek, Bitcoin mengakhiri pekan ini dengan reli hingga menembus level US$48.000, ini level tertinggi sejak 11 Januari 2024.
Penulis: Hari Widowati
10/2/2024, 20.11 WIB

Menjelang Imlek, Bitcoin mengakhiri pekan ini dengan reli hingga menembus level US$48.000, ini level tertinggi sejak 11 Januari 2024. Menurut Coin Metrics, harga Bitcoin akhirnya ditutup naik 4,6% ke level US$47.587,37 sedangkan Ether naik 2,69% menjadi US$2.492,97.

Pada perdagangan intraday, Jumat (9/2), harga Bitcoin menembus level US$48.207,78. Harga Bitcoin pernah menyentuh US$49.058,48 setelah Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin spot diluncurkan pada 11 Januari lalu. Sebelumnya, Bitcoin belum pernah mencapai level US$48.000 sejak Maret 2022.

Menurut laporan CNBC.com, selama dua pekan terakhir perdagangan Bitcoin tertekan dari sisi volume maupun sentimen karena investor khawatir akan arus dana keluar yang besar dari Grayscale Bitcoin ETF (GBTC). Investor juga mencemaskan kemungkinan penurunan harga Bitcoin menjelang kenaikan yang diperkirakan terjadi tahun ini.

Namun demikian, Bitcoin mengakhiri minggu ini dengan kenaikan 10,76% yang merupakan minggu terbaiknya sejak 8 Desember 2023. Ether berakhir lebih tinggi 8,46%, menjadikan minggu ini sebagai minggu terbaik sejak 12 Januari. Coin Metrics mengukur seminggu dalam kripto, yang diperdagangkan 24 jam sehari, dari penutupan pasar saham pukul 16:00 ET pada hari Jumat hingga Jumat berikutnya.

Sentimen positif tampaknya kembali sekarang karena arus dana keluar dari GBTC telah melambat. Selain itu, momentum dari S&P 500 yang secara singkat menyentuh level 5.000 untuk pertama kalinya juga merembet ke mata uang kripto.

"Apresiasi harga Bitcoin baru-baru ini dapat dikaitkan dengan arus masuk baru-baru ini ke dalam ETF spot, prospek penurunan separuh di tikungan, yang cenderung menghasilkan optimisme dari investor karena harga sering melonjak setelahnya, dan momentum pasar secara umum," kata Sylvia Jablonski, CEO dan kepala investasi di Defiance ETF kepada CNBC.

Bitcoin dan Saham-saham Teknologi

Menurutnya ada kesamaan antara Bitcoin dan saham-saham teknologi di masa lalu. "Suku bunga yang lebih rendah, penurunan inflasi, pertumbuhan pendapatan, dan indeks seperti S&P 500 yang mencapai level 5.000 tentu saja meningkatkan sentimen risiko untuk kelas aset ini," ujarnya.

Faktor-faktor ini menarik ekuitas kripto lebih tinggi. Transaksi saham emiten kripto Coinbase naik 7% sedangkan proxy bitcoin Microstrategy naik hampir 10%. Sementara itu, saham penambang mata uang kripto Riot Platforms dan Marathon Digital masing-masing naik 11% dan 10%.

Bitcoin mendekati level resistensi utama, yang diidentifikasi oleh Fairlead Strategies pada awal minggu ini di US$48.600. "Jika Bitcoin mencapai level tersebut, ada peluang bagi mata uang digital itu untuk mencapai level tertinggi baru sepanjang masa," ujar Fairlead Strategies.

Pada Kamis (7/2), Bitcoin melewati US$45.000 untuk pertama kalinya sejak 12 Januari. Mata uang kripto ini telah berjuang untuk mempertahankan level tertinggi sebelum ETF Bitcoin spot diluncurkan. Dalam sebulan terakhir, harga Bitcoin berhasil bertahan untuk tidak merosot ke level US$39.000.