Pendapatan Asuransi Jiwa Turun 2% jadi Rp 219,7 Triliun Sepanjang 2023

Foto: Dokumentasi AAJI
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat sepanjang tahun 2023 total pendapatan industri asuransi jiwa mengalami penurunan 2%.
27/2/2024, 14.29 WIB

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membukukan total pendapatan Rp 219,7 triliun sepanjang tahun 2023. Perolehan ini mengalami penurunan 2% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 224,09 triliun. 

AAJI mencatat, pendapatan dari premi dari asuransi jiwa tradisional meningkat 14,1% senilai Rp 92,33 triliun pada 2023. Sedangkan, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link mencapai Rp 85,33 triliun. Kemudian, hasil investasi menunjukkan kenaikan 46,2% atau mencapai total Rp 32,03 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, mengatakan sepanjang tahun 2023 asuransi tradisional, mencatatkan pertumbuhan yang baik. Di sisi lain, produk asuransi jiwa unit link juga masih diminati masyarakat sebab membutuhkan fitur investasi pada produk asuransinya.

"Meskipun tercatat menurun dibandingkan dengan tahun 2022, produk asuransi jiwa unit link masih menunjukkan pertumbuhan,” kata Budi dalam keterangan resmi, Selasa (27/2). 

Sementara  industri asuransi jiwa di tahun 2023 mencatat pencapaian positif dengan jumlah tertanggung mencapai 84,84 juta orang atau meningkat 0,5%. Dengan demikian, total uang pertanggungan juga meningkat 9,9% menjadi Rp 5,34 triliun.

Seiring dengan hal itu, Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin menyebut sepanjang tahun 2023 industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim sebesar Rp 162,75 triliun. Jumlah tersebut tercatat menurun 6,8% dibandingkan dengan pembayaran klaim di tahun 2022.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila