Ajaib, platform investasi luncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja dalam aplikasi. Fitur investasi obligasi melengkapi layanan investasi Ajaib dan menawarkan berbagai pilihan obligasi, termasuk FR0077 dengan tingkat kupon 8,125% dan FR0080 dengan tingkat kupon 7,5%. Kupon itu jauh lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2023 yang hanya 2,61%.
Akrual kupon dihasilkan setiap hari atau yang disebut fitur daily coupon accrual, sehingga investor tidak perlu menunggu sampai dengan 6 bulan untuk menerima kupon. Investor juga dapat melakukan jual beli obligasi kapan pun, dimana pun, tanpa perlu menunggu sampai masa jatuh tempo.
"Sebagai salah satu inovasi kami mendukung nasabah, Ajaib meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja, termasuk di luar jam bursa. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur akrual kupon setiap hari, sehingga investor tidak perlu menunggu selama 6 bulan untuk menerima kupon,” kata Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia Juliana dalam keterangan resmi, Kamis (29/2).
Selain mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga obligasi, investor juga memperoleh return berupa kupon. Investor dapat memilih nilai kupon yang paling tinggi menggunakan fitur screening obligasi di aplikasi Ajaib. Obligasi FR 0077 memberikan tingkat kupon 8,125% merupakan obligasi dengan kupon tertinggi di aplikasi Ajaib. Saat ini, Ajaib menyediakan 25 jenis obligasi pemerintah, termasuk FR0077 yang paling digemari nasabah Ajaib.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi. Yield US Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 4,23%, lebih rendah dari puncaknya di tahun 2023 sebesar 5% yang menjadi level tertinggi sejak krisis subprime mortgage di tahun 2007.
“Penurunan yield US Treasury tersebut turut berdampak positif bagi kenaikan harga obligasi domestik. Alhasil, investor dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga obligasi tersebut di pasar sekunder,” katanya.
Obligasi merupakan instrumen yang semakin digemari investor Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia hingga Desember 2023 mengungkapkan investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, tahun 2024 juga dinilai momen yang tepat bagi investor untuk melirik obligasi.