Ketua Komite Duma Negara Rusia untuk Pasar Keuangan Anatoly Aksakov baru-baru ini menyatakan blok BRICS tengah mengkaji kemungkinan untuk menggantikan dolar AS dengan mata uang kripto untuk perdagangan. Aksakoc menyatakan BRICS juga mendiskusikan pemanfaatan aset digital sebagai pengganti mata uang fiat untuk transaksi internasional.
Melansir Watcher.Guru, BRICS telah lama merangkul inisiatif de-dolarisasi, bersama dengan promosi mata uang lokal. Selanjutnya, pengembangan solusi mata uang digital telah menjadi prioritas sejak hadirnya sistem BRICS Pay. Kini, upaya-upaya tersebut akan membawa BRICS menuju masa depan tanpa dolar.
Sepanjang tahun lalu, blok BRICS telah memanfaatkan peluangnya untuk menciptakan dunia multipolar. Upaya ekspansi lima negara yang diberlakukan pada KTT tahunan 2023 merupakan salah satu pilar utama. Blok ekonomi ini juga berkomitmen untuk merangkul lebih jauh mata uang lokal dalam transaksi perdagangan unilateral.
Kini sikap BRICS semakin jelas. Mereka ingin menggantikan dolar AS dengan mata uang kripto untuk perdagangan internasional. Rusia menyatakan bahwa blok ini merupakan "saluran yang serius untuk menggantikan mata uang fiat dalam transaksi internasional."
Apa yang membuat prospek mata uang digital semakin menarik bagi kelompok ini adalah komitmen mereka untuk mengembangkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) mereka sendiri untuk menggantikan fiat. Amerika Serikat telah menyatakan sikapnya dengan jelas menentang proyek semacam itu di Barat.
Secara keseluruhan, proyek-proyek ini seharusnya memberikan kesempatan yang jelas bagi blok BRICS untuk terus melakukan de-dolarisasi. Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov baru-baru ini mendiskusikan pengembangan platform baru untuk transaksi keuangan. Secara khusus, platform baru tersebut akan mendukung kehadiran aset digital yang lebih banyak dibandingkan dengan penawaran fiat.
Ryabkov mendiskusikan "opsi untuk menciptakan platform yang akan menyatukan sistem keuangan" anggota BRICS. Apa yang disebutnya sebagai "Jembatan BRICS" akan membutuhkan stablecoin atau bentuk mata uang digital lainnya. Ini akan mengintegrasikan cara yang jelas bagi sepuluh negara BRICS untuk melakukan de-dolarisasi.
Di sisi lain, wacana ini juga akan meningkatkan kekhawatiran dengan absennya dolar AS dalam transaksi internasional dengan anggota aliansi, dan negara-negara yang ingin melakukan perdagangan sepihak.