Ditopang MUFG, Mandala Finance Target Pembiayaaan Tumbuh 11% Tahun Ini

Katadata/Patricia Abigail
Mandala Finance
23/4/2024, 15.47 WIB

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% sampai dengan 11% di tahun 2024.

Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengaku optimis dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan outlook positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Christel menjelaskan, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, peluang dari pemerintahan baru di tahun 2024 juga menjadi prospek pertumbuhan dan perkembangan penetrasi pasar yang lebih luas.

"Dengan dukungan kuat dari MUFG Group, Mandala dapat memanfaatkan jaringan dan kapasitas MUFG dalam mengoptimalkan fundamental bisnis guna memaksimalkan layanan untuk pelanggan kami," kata Christel kepada wartawan, Selasa (23/4).

Dia menambahkan, dengan kolaborasi strategis dan sinergi ini, Mandala siap menavigasi tantangan serta berbagai peluang baru di industri pembiayaan untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan.

Sepanjang tahun 2023, Mandala Finance mempertahankan performa stabil dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,5 triliun. Angka ini termasuk pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas. Serta pembiayaan multiguna untuk berbagai keperluan modal kerja sektor produktif, khususnya untuk usaha yang berskala mikro dan kecil.

Christel mengungkapkan, Mandala berkomitmen untuk terus berinovasi dengan memperkenalkan segmen baru. Termasuk pembiayaan kendaraan roda empat dan perjalanan umrah, serta mengoptimalkan efektivitas channel offline maupun online guna mencapai pertumbuhan dua digit di tahun ini.

"Selain melalui 268 kantor cabang dan optimasi digitalisasi melalui aplikasi Mantis, Mandala memiliki lebih dari 90 ribu Agen Mantis yang menjadi mitra untuk menjangkau konsumen di seluruh pelosok Indonesia," tuturnya.

Kami terus memaksimalkan sumber daya ini untuk memberikan layanan yang merata di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Menurutnnya, hal ini juga bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail