Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Royke Tumulaar berencana menghapus mobile banking BNI paling lama enam bulan ke depan. Pasalnya, bank pelat merah tersebut telah meluncurkan platform baru yaitu superapp Wondr by BNI.

“Kami enggak akan pakai dua platform, sementara [ini] masih jalan dua, tapi suatu waktu harus tutup atau mobile banking BNI,” ujarnya kepada media usai Peluncuran Wondr by BNI, Jumat (5/7). 

Royke mengatakan, peluncuran Wondr by BNI merupakan realisasi perwujudan transformasi BNI dalam menghadirkan inovasi aplikasi perbankan untuk mempermudah transaksi sekaligus perencanaan masa depan masyarakat yang lebih optimal.

"Kami berharap Wondr by BNI dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kegiatan perbankan masyarakat yang lebih komprehensif," tuturnya. 

BNI juga ingin meningkatkan layanan digital untuk terus mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro kecil menengah. SEVP Digital Business BNI, Rian Eriana Kaslan, sebelumnya mengatakan UMKM adalah mesin pendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air.

Maka dari itu, UMKM adalah segmen yang paling banyak membutuhkan edukasi dalam perkembangan bisnis. Menurut Rian, para UMKM bisa naik kelas dan usaha mereka berkembang dengan digitalisasi. Hal ini tentunya dapat mendorong perekonomian Indonesia.

“Kami membantu UMKM untuk naik kelas supaya dapat masuk ke pasar luar Indonesia, tapi itu bertahap. Pertama dengan go digital membantu ekspor mereka ke negara-negara luar,” kata Rian dalam dalam Leadership Roundtable Forum, Indonesia Data and Economic Conference Katadata (IDE 2024) di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (5/3).


Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail