Bank Mandiri Sebut Mahalnya Investasi Iklim hingga Regulasi Jadi Tantangan
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berupaya keras untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, namun perjalanan tersebut bukan tanpa tantangan. Salah satunya yaitu investasi iklim yang mahal.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Bank Mandiri, Alexandra Askandar dalam acara Katadata SAFE 2024 di Jakarta, Rabu (7/8). "Biaya yang dibutuhkan untuk investasi iklim masih tinggi, sedangkan manfaat jangka pendek belum terasa nyata," ujarnya.
Meskipun banyak pihak menyadari manfaat jangka panjang dari investasi berkelanjutan, terutama dalam mengurangi emisi karbon, prioritasi bisnis seringkali menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan.
Sehingga, sangat penting untuk menyeimbangkan antara keuntungan jangka pendek dan investasi jangka panjang yang berkelanjutan. Menurut Alexandra, perlu ada kebijakan yang mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon, salah satunya adalah insentif pajak karbon.
Dia menilai pengenaan pajak karbon terhadap perusahaan atau industri yang menghasilkan emisi tinggi dapat menjadi pendorong untuk mendorong perubahan perilaku dalam bisnis mereka.
Contohnya, lanjut Alexandra, kebijakan pajak karbon yang diterapkan di Singapura sejak 2019. Data menunjukkan bahwa adanya pajak karbon di Singapura telah mendorong peningkatan lebih dari 20% untuk investasi iklim antara tahun 2020 hingga 2023.
''Ini bisa menjadi contoh yang baik untuk Indonesia, yang hingga saat ini belum menerapkan sistem serupa," kata dia.
Dengan adanya insentif tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia akan lebih mempertimbangkan dampak lingkungan dari operasi mereka dan berusaha untuk beralih ke praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Dia menegaskan bahwa Bank Mandiri berkomitmen untuk berinvestasi dalam proyek-proyek hijau, tetapi dalam menghadapi tantangan ini, perlu kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi iklim.
Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, transisi menuju ekonomi rendah karbon akan lebih mudah dicapai, dan bank semakin mampu memberikan kontribusi dalam pencapaian target net zero emissions.