Respons Kominfo, BRI Tegaskan Sudah Tutup Layanan Terkait Judi Online

Katadata
Kantor pusat Bank rakyat Indonesia
13/8/2024, 19.47 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) merespons pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi soal penelenggara jasa pembayaran judi online. BRI mengatakan tidak memfasilitasi transaksi judi online pada semua layanan mereka.

Sekretaris Perusahaan BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan perusahaan sangat aktif membrantas judi online dengan melakukan pemblokiran rekening yang terindikasi terkait dengan judi online.

"Adapun channel layanan Internet Banking BRI yang disebutkan pada siaran pers Kominfo telah ditutup sejak 28 Februari 2023 dan telah dilaporkan kepada otoritas terkait," kata Hendy dalam keterangan resminya kepada Katadata, Selasa (13/8).

Hendy mengatakan jika perusahaan berkomitmen untuk melaporkan ke otoritas jika terdapat rekening yang terdeteksi transaksi judi online. "Jika terindikasi dan melakukan pemblokiran rekening sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," tuturnya.

Hendy mengatakan BRI menerapkan Risk Based Approach yang terangkum dalam kebijakan maupun sistem terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT). Hal ini untuk melindungi BRI dari sasaran tindak pidana pencucian uang dan terorisme, termasuk judi online di dalamnya.

Selain itu, BRI juga menerapkan sistem untuk memonitor transaksi yang mencurigakan termasuk judi online. BRI juga aktif melakukan web crawling ke berbagai website judi online untuk melakukan pendataan.

Hendy menjelaskan pada periode Juli 2023 hingga Juni 2024 BRI telah menemukan 1.049 rekening yang teridentifikasi terkait judi online dan diikuti dengan pemblokiran.

Sebagai informasi, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, kementerian sudah memberikan surat peringatan kepada 21 penyelenggara jasa pembayaran terkait judi online tersebut pada Jumat (9/8).

"Surat peringatan ini untuk memastikan layanannya tidak memfasilitasi transaksi judi online," kata Budi dalam keterangan pers, Sabtu (10/8).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail