BRI Danareksa akan Bawa 3 Perusahaan IPO Tahun Ini, Ada dari Sektor Properti
PT BRI Danareksa Sekuritas berencana membawa tiga perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO) pada kuartal IV 2024. Namun perusahaan yang akan dibawa IPO bukan lighthouse company.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas, Laksono Widodo mengatakan perusahaan tersebut bukan juga bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Ada dua atau tiga (yang IPO). Kita masih melihat kondisi market,” kata Laksono kepada wartawan di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (14/8).
Adapun tiga perusahaan yang akan segera go public ini berasal dari sektor properti, kimia, dan satu sektor lainnya yang belum diumumkan. Masing-masing perusahaan diperkirakan memiliki aset lebih dari Rp 250 miliar. Tak hanya itu, dana yang ditargetkan untuk dihimpun melalui IPO berkisar antara Rp 150 miliar hingga Rp 300 miliar.
Namun, BRI Danareksa masih menunggu rencana IPO hingga pemerintahan baru terbentuk. Faktor-faktor eksternal lainnya yang turut mempengaruhi pasar termasuk situasi konflik yang masih berlangsung di Timur Tengah dan suku bunga yang belum turun.
“Jadi ada kombinasi ini, makanya saya bilang tadi, ini bukan tahun yang mudah buat pasar modal,” ujarnya.
Dia menyampaikan bahwa proses IPO untuk ketiga perusahaan tersebut masih berlangsung di BEI. Namun belum mencapai tahap pengajuan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena mereka masih memantau kondisi pasar.
28 Emiten Antre IPO
BEI mencatat ada 28 perusahaan yang ingin melaksanakan IPO. Empat dari 28 perusahaan tersebut merupakan perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.
BEI juga mencatat terdapat empat perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang bakal IPO. Selain itu, ada 20 calon emiten memiliki aset berskala menengah bernilai antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.
Dalam pipeline IPO yang dikeluarkan BEI, mayoritas sektor perusahaan yang berencana menjadi emiten BEI adalah sektor konsumer non primer sebanyak lima perusahaan. Adapun yang paling sedikit berasal dari sektor kesehatan dan transportasi. Hingga 9 Agustus 2024, sudah ada 34 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI.
"Jumlah dana yang dihimpun dari IPO mencapai Rp 5,15 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, dalam keterangan resmi BEI, Senin (12/8).
Berikut Rincian Sektor Dalam Pipeline IPO BEI:
- 3 perusahaan dari sektor material dasar
- 4 perusahaan dari sektor konsumer primer
- 5 perusahaan dari sektor konsumer non primer
- 3 perusahaan dari sektor energi
- 2 perusahaan dari sektor keuangan
- 1 perusahaan dari sektor kesehatan
- 4 perusahaan dari sektor industri
- 2 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 3 perusahaan dari sektor teknologi
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik