Bank DBS Indonesia Bidik 50.000 Nasabah Baru dari Kartu Kredit Daur Ulang

Katadata/Hari Widowati
PT DBS Bank Indonesia meluncurkan kartu kredit Digibank Z Visa Platinum yang menggunakan bahan baku daur ulang yang ramah lingkungan dengan menggandeng Visa dan Waste4Change, di Jakarta, Rabu (18/9).
Penulis: Hari Widowati
18/9/2024, 20.07 WIB

PT Bank DBS Indonesia meluncurkan kartu kredit Digibank Z Visa Platinum yang menggunakan bahan baku daur ulang yang ramah lingkungan. DBS menargetkan bisa meraih 50.000 nasabah baru dalam setahun ke depan lewat peluncuran kartu kredit tersebut.

Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia Ari Lastina mengatakan kartu kredit ini diluncurkan untuk merespons permintaan dari nasabah. "Kami menemukan banyak studi yang menyebutkan 73% Generasi Z dan Milennial bersedia membayar lebih mahal asalkan produk tersebut berdampak positif terhadap lingkungan," ujar Ari, dalam Talk Show Peluncuran Digibank Z Visa Platinum, di Jakarta, Rabu (18/9).

Sekitar 85% dari bahan baku kartu kredit tersebut adalah material daur ulang. "Yang tidak bisa diganti hanya kartu cip dan antena di dalam," kata Ari.

Ia menambahkan, ada beberapa penawaran menarik yang diberikan kepada pengguna kartu kredit Digibank Z Visa Platinum. Misalnya, persetujuan kartu kredit secara digital yang hanya membutuhkan waktu 60 detik. Selain itu, ada fitur pay later cicilan nol persen dengan tenor hingga enam bulan. Kartu kredit ini juga bisa diakses melalui aplikasi Digibank selama 24 jam.

DBS Bank bermitra dengan Grab EV yang memberikan diskon 20% untuk perjalanan yang dipesan oleh pengguna kartu kredit tersebut. Nasabah pengguna kartu kredit ini juga bisa mendapatkan promosi menarik di Kompas Travel Fair yang akan berlangsung pada 20-22 September mendatang.

DBS menggandeng Visa sehingga kartu kredit ini bisa digunakan di 130 negara. Ada juga fitur contactless (nirsentuh) yang memudahkan konsumen menggunakan kartu kredit ini untuk membayar transaksinya.

Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia, mengatakan kartu kredit ramah lingkungan pertama di Indonesia ini merupakan terobosan yang sangat baik dan ditunggu-tunggu oleh generasi muda. "Gen Z dan Millennial ini memiliki split brain budgeting. Di satu sisi, mereka mau saving tetapi di sisi lain mereka juga senang memanjakan diri dengan barang dan experience, sehingga cocok dengan kartu kredit ini," tuturnya.

DBS Menggandeng Waste4Change

Pada kesempatan itu, DBS Bank Indonesia juga menggandeng Waste4Change. Ari mengatakan sejak hari ini hingga akhir tahun 2024, sebesar 0,5% dari transaksi kartu kredit Digibank Z Visa Platinum akan disumbangkan kepada Waste4Change untuk pembersihan Sungai Ciliwung.

M. Bijaksana Junerosano, CEO Waste4Change, mengatakan DBS Bank Indonesia sudah sejak lama menjadi mitra Waste4Change dalam pengelolaan sampah di semua kantornya. "Pada 23 September mendatang, kami akan membersihkan sampah di area Ciliwung dan DBS akan menanam pohon dan menebar benih ikan," ujarnya.

Menurut Sano -panggilan akrab Junerosano- sampah dari hasil pembersihan Sungai Ciliwung tersebut akan diolah oleh Waste4Change sehingga tidak ada yang kembali ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Kami mendorong korporasi-korporasi untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang. Kalau perlu, pemerintah bisa membuat aturan untuk meningkatkan TKDU (tingkat kandungan daur ulang)," kata Sano. Hal tersebut diyakini akan membuat semakin banyak pihak mengelola dan mengolah sampah dengan baik karena permintaan terhadap bahan baku hasil daur ulang meningkat.