Jajaran Menteri Baru Prabowo Dorong Sentimen Positif, Rupiah Berpotensi Menguat

Fauza Syahputra|Katadata
Usai pelantikan Presiden Prabowo, ada harapan rupiah menguat dengan adanya sentimen positif dari kebijakan ekonomi kabinet baru. Konsistensi Menteri Keuangan juga membawa efek baik terhadap pergerakan rupiah hari ini.
21/10/2024, 09.48 WIB

Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden Republik Indonesia dan telah mengumumkan susunan kabinetnya kemarin, Minggu (20/10). Susunan menteri baru ini dinilai memberikan sentimen positif bagi rupiah.

“Rupiah diharapkan menguat antara Rp 15.310 per dolar AS hingga Rp 15.510 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Senin (21/10). 

Berdasarkan data dari Bloomberg pada pukul 09.05 WIB pagi ini, meskipun ada harapan untuk penguatan, rupiah dibuka melemah pada level Rp 15.461 per dolar AS. Penurunan ini sebesar 20,00 poin atau 0,13% dari penutupan sebelumnya, menunjukkan adanya tantangan bagi mata uang Indonesia di tengah dinamika pasar.

Fikri, menyatakan bahwa keberlanjutan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan memberikan sentimen positif bagi pergerakan rupiah. Hal ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas dan konsistensi kebijakan fiskal yang akan diambil pemerintah.

Lebih lanjut, sebagian besar menteri yang mengisi sektor keuangan adalah wajah-wajah familiar dari kabinet sebelumnya. Di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Keberadaan mereka di posisi kunci ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dalam mengatasi tantangan ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Fikri menambahkan, pidato Prabowo pada momen pelantikan kemarin juga mendorong respons positif.

“Ada sentimen positif dari pidato Pak Prabowo terkait pemberantasan korupsi dan fokus beliau ke pembangunan manusia,” ujar Fikri. 

Senada dengan Fikri, analis komoditas dan pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan peluang penguatan rupiah hari ini. Hal itu dikarenakan dolar AS yang terkoreksi dengan adanya sentimen risk on yang didukung optimisme investor akan stimulus Cina. 

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS pada kisaran Rp 15.400 per dolar AS hingga Rp 15.500 per dolar AS,” kata Lukman. 

Lukman menambahkan, pelantikan presiden kemarin dan seluruh anggota kabinet baru hari ini kabinet juga akan direspon positif oleh pasar. Hal itu dikarenakan adanya transisi yang mulus dan kembalinya Sri Mulyani di dalam kabinet pemerintahan baru. 

Reporter: Rahayu Subekti