Bitcoin beristirahat sejenak setelah menembus level tertinggi sepanjang masa US$90.036 (Rp 1,42 miliar) pada Selasa (12/11). Para investor berharap Bitcoin akan terus membuat rekor baru dan menuju US$100.000 (Rp 1,58 miliar) pada akhir tahun ini.
Harga Bitcoin terakhir naik 2% ke level US$89.338 (Rp 1,41 miliar), menurut Coin Metrics. Bitcoin kini telah naik lebih dari 33% sejak hari pemilihan umum Amerika Serikat (AS) pada 5 November, ketika Bitcoin mencapai rekor baru untuk pertama kalinya sejak bulan Maret. Pada Selasa (12/11), Ether turun 1% setelah kenaikan 28% selama seminggu terakhir.
“Bitcoin sekarang berada dalam mode penemuan harga setelah menembus level tertinggi sepanjang masa pada Rabu pagi ketika secara resmi dinyatakan bahwa Trump memenangkan pemilu,” kata Mike Colonnese, seorang analis di H.C. Wainwright, seperti dikutip CNBC, Rabu (13/11).
Ia memperkirakan sentimen positif akan terus berlanjut hingga akhir 2024. "Kami melihat harga Bitcoin berpotensi mencapai angka enam digit pada akhir tahun ini," ujar Colonnese.
Para investor kripto menyambut baik janji Presiden terpilih AS Donald Trump untuk membuat lingkungan regulasi yang lebih mendukung dan bersahabat dengan bisnis kripto. Meskipun Bitcoin telah lama dianggap sebagai aset yang aman, aset ini tidak tunduk pada undang-undang pasar modal. Hal ini membuat mata uang kripto dan startup yang terkait dengan kripto beroperasi di area abu-abu yang lebih berisiko.
“Kami sekarang berada dalam lingkungan regulasi yang positif, kami sekarang memiliki penarik dari itu, dan itu datang dalam kasus pasar yang sudah berada dalam pasar bullish... itu akan mendorong kami lebih tinggi,” kata Matt Hougan, kepala investasi Bitwise Asset Management kepada CNBC.
Dogecoin dan Faktor Elon Musk
Di seluruh pasar kripto, koin-koin yang telah melonjak dalam seminggu terakhir mengalami penurunan pada hari Selasa (12/11), termasuk memecoin Shiba Inu, yang turun 4% setelah melonjak 57% dalam seminggu terakhir.
Dogecoin adalah sebuah pengecualian. Dogecoin merupakan salah satu pemenang terbesar, naik lebih dari 125% sejak 5 November. Reli Dogecoin ini ada hubungannya dengan Elon Musk, CEO Tesla, yang membantu membuat Trump terpilih. Terakhir kali Dogecoin naik 17%.
“Sepertinya ada kesenjangan antara harga tertinggi [Bitcoin] sebelumnya di sekitar US$72.000 (Rp 1,13 miliar) dan US$100.000 (Rp 1,58 miliar),” kata Hougan.
Ia mengatakan saat ini sulit memperkirakan apa faktor-faktor yang akan memaksa para penjual untuk masuk ke pasar dan menghentikan tren kenaikan Bitcoin. "Anda dapat melihat kemunduran, tetapi kita berada dalam siklus pasar kripto yang baru. ... Saya rasa kita benar untuk menjadi bullish dan biasnya masih berada di sisi atas,” ujarnya.