Pemerintah Buka Peluang KUR Bisa Jadi Alternatif Gantikan Pinjol

ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/rwa.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu goreng di salah satu sentra produksi di Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (31/10/2024). Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu menyebutkan penyaluran program kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu periode Januari-Oktober mencapai Rp2,70 triliun dengan 38.681 debitur.
13/11/2024, 19.23 WIB

Pemerintah membuka peluang agar kredit usaha rakyat atau KUR bisa menjadi alternatif untuk menggantikan pinjaman online (pinjol). Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Gede Edy Prasetya, menjelaskan sejumlah kelebihan KUR dibandingkan pinjol.

Dia mengatakan, studi Bank Dunia menunjukkan KUR bisa membantu masyarakat memasuki sektor keuangan formal. Layanan KUR pada dasarnya relatif lebih aman dibandingkan pinjol yang saat ini kerap digunakan masyarakat. Namun, masyarakat kerap kali mengalami persoalan data pribadi.

Tak hanya itu, KUR juga memiliki bunga yang kompetitif dan tidak perlu adanya tambahan agunan untuk nilai pinjaman maksimal Rp 100 juta. Selain itu, tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) KUR saat ini berada di angka 2,19 persen.

"Jadi kemarin ada isu yang mengatakan NPL KUR 5% itu tidak benar," ujar Edy dalam acara KUR Meets The Press di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11).

Untuk itu, pemerintah berkomitmen memperluas akses KUR untuk melindungi masyarakat. Khususnya dalam menghadapi potensi penyalahgunaan atau penipuan dalam penyaluran kredit.

"Mudah-mudahan nanti ini bisa dilakukan dengan baik sehingga masalah pinjol bisa selesai," kata Edy. 

Reporter: Rahayu Subekti