Bappebti Targetkan Transaksi Kripto Rp 600 Triliun

Katadata/Amelia Yesidora
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya dalam
Penulis: Amelia Yesidora
19/11/2024, 12.52 WIB

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi alias Bappebti menargetkan transaksi aset kripto Rp 600 triliun tahun ini. Ia juga berharap harga kripto seperti Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa alias all time high pada 2025. 

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya menyebutkan total transaksi aset kripto Rp 475 triliun per Oktober. Jumlah pelanggan yang terdaftar 21,6 juta.

Ia juga sejalan dengan target Otoritas Jasa Keuangan atau OJK agar transaksi kripto Rp 1.000 triliun pada 2028.

Sementara itu, harga Bitcoin sempat mencapai all time high pada 2021, sehingga transaksi aset kripto melonjak Rp 859,4 triliun.

“Meskipun harga saat ini belum melampaui 2021, ini tetap luar biasa. Semoga bisa mencapai all-time high baru tahun depan, sehingga transaksi kembali meningkat,” ujar Tirta Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya dalam acara Indonesia Blockchain Week di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta (19/11). 

Ia optimistis transaksi kripto di Indonesia terus meningkat, karena Bappebti telah meluncurkan produk perpetual futures. Ini merupakan instrumen keuangan yang memungkinkan trader memprediksi pergerakan harga aset seperti cryptocurrency dan valuta asing tanpa harus memiliki aset tersebut. 

Bila perpetual futures mulai berjalan, Tirta yakin volume transaksi melonjak tiga hingga empat kali lipat dari pasar spot. Pasar spot adalah pasar keuangan publik tempat aset ditradingkan secara instan, atau on the spot.

“Meskipun sekarang masih dalam tahap awal, jika volume transaksi perpetual futures mencapai dua kali lipat dari pasar spot, itu sudah luar biasa,” katanya. 

Reporter: Amelia Yesidora