Rupiah Melemah Imbas Isu Trump Pecat Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Penulis: Rahayu Subekti
26/8/2025, 09.43 WIB

Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini (26/8). Salah satu faktor penekannya yakni isu Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memecat Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook.

“Ada sentimen negatif dipecatnya Lisa Cook oleh Trump,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Selasa (26/8).

Fikri memproyeksikan rupiah terdepresiasi tipis ke level Rp 16.220 hingga Rp 16.320 per dolar AS.

Selain faktor politik di AS, Fikri mengatakan rupiah tertekan oleh data perumahan AS yang lebih baik dibandingkan perkiraan, baik housing start dan building permits.

Kebijakan The Fed juga masih akan memengaruhi pergerakan rupiah. “Sedikit turunnya ekspektasi penurunan Fed Fund Rate dibanding akhir pekan lalu,” ujar Fikri.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.264 per dolar AS. Angka ini turun 5,50 poin atau melemah 0,03% dari penutupan sebelumnya.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah melemah ke level Rp 16.200 hingga Rp 16.350 per dolar AS. “Dolar AS yang menguat atau volatile setelah kabar Trump memecat Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook,” kata Lukman.

Trump Pecat Anggota Dewan Gubernur The Fed

Presiden Donald Trump memecat Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, menurut surat yang diunggahnya ke Truth Social pada Senin (25/8) malam waktu setempat.

"Sesuai kewenangan saya berdasarkan Pasal II Konstitusi Amerika Serikat dan UU Federal Reserve pada 1913, sebagaimana telah diubah, Anda dengan ini diberhentikan dari jabatan Anda di Dewan Gubernur Federal Reserve, efektif segera,” kata trump dalam surat itu, dikutip dari NBC News, Selasa (26/8).

Trump mengutip ‘rujukan pidana’ dari Direktur Badan Keuangan Perumahan Federal William Pulte yang menuduh Lisa Cook melakukan penipuan hipotek.

Federal Reserve tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Lisa Cook mengatakan dia baru mengetahui tuduhan Pulte dari laporan media massa.

“Saya bermaksud menanggapi pertanyaan apa pun tentang riwayat keuangan saya dengan serius sebagai anggota Federal Reserve. Jadi saya mengumpulkan informasi yang akurat untuk menjawab pertanyaan yang sah dan memberikan fakta," ujarnya minggu lalu.

Lisa Cook merupakan perempuan kulit hitam pertama yang menjabat di dewan The Fed, yang dianggap sebagai bank sentral independen terpenting di dunia.

Berdasarkan UU Federal Reserve , satu-satunya alasan anggota dewan gubernur The Fed dapat diberhentikan dari jabatan yakni karena suatu alasan atau suatu jenis kesalahan.

Lisa Cook belum didakwa dengan kejahatan apa pun, dan pemecatannya kemungkinan akan menyebabkan pertempuran pengadilan antara bank sentral independen dan cabang eksekutif.

Mahkamah Agung menyatakan pada Mei , meskipun memberi Trump wewenang untuk memberhentikan anggota lembaga independen lainnya, Federal Reserve merupakan entitas semi-swasta yang terstruktur dan memiliki tradisi historis sendiri yang unik.

Hal itu membuat banyak orang yakin bahwa standar yang ditetapkan Trump untuk memberhentikan anggota dewan Fed atau ketuanya akan sangat tinggi.

Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, petinggi Partai Demokrat di Komite Perbankan, mengatakan bahwa upaya ilegal untuk memecat Lisa Cook merupakan contoh terbaru dari seorang Presiden yang putus asa mencari kambing hitam untuk menutupi kegagalan dalam menurunkan biaya bagi rakyat Amerika.

“Ini perebutan kekuasaan otoriter yang secara terang-terangan melanggar UU Federal Reserve, dan harus dibatalkan di pengadilan,” kata dia.

Juru bicara Ketua Komite Perbankan Senat Tim Scott, RS.C., tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pemecatan Lisa Cook terjadi di tengah kampanye tekanan yang tak henti-hentinya oleh Trump terhadap bank sentral. Trump serta para pendukung dan sekutu utama di pemerintahan berulang kali menyerang The Fed dan ketua Jerome Powell, atas kebijakan suku bunga acuan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti