PT Matahari Department Store Tbk membukukan kinerja negatif akibat pandemi virus corona atau Covid-19, dengan membukukan rugi bersih Rp 357,86 miliar. Capaian ini berbanding terbalik dibandingkan capaian semester I 2019, di mana perseroan berhasil mencatat laba sebesar Rp 1,16 triliun.
Mengutip laporan keuangan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja buruk pada semester I 2020 disebabkan oleh anjloknya penjualan perseroan. Pada paruh pertama tahun ini, seluruh lini pendapatan perseroan tercatat turun tajam karena pandemi corona.
Penjualan eceran Matahari Department Store sepanjang semester I 2020 tercatat sebesar Rp 1,44 triliun, turun 62,05% dibandingkan semester I 2019. Kemudian, penjualan konsinyasi tercatat Rp 760,07 miliar, turun 47,18%. Sedangkan pendapatan jasa tercatat turun 20,43% menjadi Rp 48,75 miliar.
Kinerja penjualan tercatat anjlok pada kuartal II 2020, yakni sebesar Rp 1,21 triliun, turun 83,2% dibandingkan kuartal II 2019, yang sebesar Rp 7,23 triliun.
Meski mencatatkan angka penjualan yang buruk, rugi perseroan masih bisa ditahan oleh penurunan beban usaha secara signifikan. Sepanjang semester I 2020, total beban usaha perseroan mencapai Rp 1,64 triliun, turun 26,91% dibandingkan semester I 2019, yang sebesar Rp 2,24 triliun.
Beberapa pos yang turun signifikan antara lain, beban sewa yang turun 68,06% menjadi Rp 240,59 miliar. Penurunan disebabkan karena, Matahari Department Store mengajukan keringanan sewa karena penutupan sementara beberapa gerai imbas pandemi corona. Selain itu, perseroan juga menutup beberapa gerai dengan kinerja kurang baik.
"Mengingat terjadinya pandemi corona serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik. Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar," kata Chief Executive Officer Matahari Department Store Terry O'Connor, dalam siaran pers, Kamis (30/7).
Kemudian, sepanjang semester I 2020 perseroan juga mencatatkan penurunan pada jasa operasional sebesar 33,15% menjadi Rp 69,13 miliar. Lalu, beban pemasaran tercatat turun 74,13% menjadi Rp 55,42 miliar.
Meski menghadapi tantangan pandemi corona, Matahari Department Store memutuskan meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerai yang sebelumnya tertunda, dan membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi (m2). Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal II 2020, sedangkan dua gerai lainnya dibuka di Depok dan Tangerang pada Juli 2020.
Dengan pembukaan tiga gerai baru, maka secara keseluruhan perseroan saat ini mengoperasikan 154 gerai yang beroperasi di 76 kota. Manajemen perseroan menyebutkan, tiga gerai yang baru dibuka menunjukkan kinerja penjualan yang menjanjikan selama awal perdagangannya.
"Kami bermaksud mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan,” ujar Terry.