PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengantongi penjualan Rp 58,77 triliun dalam sembilan bulan yang berakhir pada September 2020. Capaian tersebut tumbuh 1,61% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Indofood yang dirilis Senin (30/11), mayoritas penjualan berasal dari produk konsumen bermerek senilai Rp 33,71 triliun. Penjualan pada segmen ini meningkat hingga 3,16% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kenaikan penjualan juga terjadi pada segmen agribisnis. Dalam sembilan bulan, bisnis ini mampu mengantongi Rp 10,32 triliun, naik 2,95% secara tahunan. Namun, segmen bisnis Bogasari mengalami penurunan penjualan 3,53% secara tahunan menjadi Rp 16,66 triliun.
Di sisi lain, Indofood mampu menekan beban pokok penjualan hingga 2,2% menjadi hanya Rp 39,94 triliun. Sehingga, laba bruto perusahaan menjadi Rp 18,82 triliun atau tumbuh 10,77% secara tahunan.
Meski begitu, beban penjualan dan distribusi Indofood hingga triwulan III 2020 senilai Rp 6,78 triliun atau naik 4,24% dibanding periode sama tahun lalu. Selain itu, beban umum dan administrasi juga menggerus profitabilitas senilai Rp 3,86 triliun atau naik 6,98% secara tahunan.
Selain itu, Indofood harus menanggung beban keuangan senilai Rp 2,06 triliun sepanjang sembilan bulan tahun ini. Jumlahnya membengkak 57,81% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 1,3 triliun.
Kenaikan beban keuangan tersebut terjadi karena tahun ini Indofood mengalami kerugian selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan Rp 887,97 miliar. Padahal tahun lalu, tidak ada tercatat kerugian dari pos keuangan ini.
Efisiensi dan kinerja keuangan yang baik membuat Indofood berhasil mengantongi laba bersih, meski di tengah pandemi Covid-19. Hingga triwulan III 2020 laba bersih Indofood tercatat mencapai Rp 3,75 triliun. Raihan tersebut meningkat hingga 6,29% dibandingkan triwulan III 2019 senilai Rp 3,53 triliun.
Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan, di tengah-tengah tantangan global yang terus berlanjut, ketangguhan model bisnis membuat perusahaan dapat menjaga konsistensi pertumbuhan dan peningkatan kinerja.
"Kami akan selalu melayani para pelanggan serta berupaya untuk memberikan yang lebih baik, dengan tetap mengedepankan kesehatan para karyawan kami secara konsisten,” katanya melalui rilis, Senin (30/11).