Axiata Group Bhd, perusahaan telekomunikasi asal Malaysia dikabarkan sedang melakukan pembicaraan untuk membeli saham perusahaan penyedia internet milik Grup Lippo, PT Link Net Tbk (LINK). Kabarnya, akuisisi dilakukan melalui anak usaha Axiata di Indonesia, PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Menurut beberapa sumber dikutip dari Bloomberg, diskusi sedang berlangsung antara Axiata dan dua pemegang saham mayoritas, yakni CVC Capital Partners dan First Media.
Berdasarkan data RTI Infokom, saham Link Net saat ini dimiliki oleh CVC Capital Partners melalui Asia Link Dewa Pte. Ltd. sebesar 35,55%. Lalu, dimiliki oleh Grup Lippo, melalui PT First Media Tbk (KBLV) sebesar 27,9%.
Saham Link Net juga terdaftar dimiliki UBS AG London Branch sebesar 6,61%. Sementara itu, masyarakat tercatat memiliki porsi 26,04% pada saham Link Net. Ditambah penempatan saham treasury sebesar 3,9%.
Ketika dikonfirmasi, Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih tidak membantah ataupun membenarkan kabar yang beredar tersebut.
"Kami tidak memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. Silahkan ditanyakan ke pihak Axiata selaku pemegang saham XL Axiata," kata Tri Wahyuningsih kepada Katadata.co.id, Kamis (8/7).
Meski XL Axiata benar-benar mengakuisisi Link Net, Tri Wahyuningsih mengatakan, aktivitas bisnis dan operasional XL Axiata tetap fokus pada strategi untuk layanan data, membangun infrastruktur data, fiberisasi, dan mengembangkan bisnis layanan XL Home.
"(Fokus tersebut) sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia," katanya menambahkan.
Katadata.co.id sudah menghubungi Presiden Direktur Link Net Marlo Budiman untuk meminta konfirmasi atas kebenaran kabar tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, Marlo belum memberikan respons atas pertanyaan Katadata.co.id.
CVC dan First Media mempertimbangkan untuk mendivestasi saham mayoritas di Link Net pada awal 2015 dan telah menarik minat dari perusahaan seperti PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Indosat Tbk, dan XL Axiata.
Link Net didirikan pada 1996 dengan kegiatan usaha menyediakan broadband berkecepatan tinggi dan televisi kabel untuk pelanggan di Indonesia. Sampai kuartal I 2021, layanannya terhubung ke 2,7 juta rumah. Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 249 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini, atau meningkat 26% dari periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan berita Bloomberg yang mengetahui perihal rencana transaksi tersebut mengatakan, Axiata berencana melakukan pembelian terhadap saham milik Asia Link Dewa dan First Media. Sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut mengatakan, saat ini diskusi antara Axiata dengan kedua pemilik Link Net terus berlangsung.
Berdasarkan data RTI Infokom, nilai kapitalisasi pasar Link Net pada perdagangan Kamis (8/7) mencapai Rp 12,34 triliun. Adapun, harga sahamnya pada sesi pertama ini ditutup senilai Rp 4.310 per saham atau mengalami penguatan hingga 78,84% sejak awal 2021 ini.