Perkuat Lini Bisnis Fintech, Grup Astra Suntik AstraPay Rp 195 Miliar

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Astra (12/8).
Penulis: Lavinda
26/7/2021, 13.53 WIB

Grup Astra terus memperkuat ekspansi bisnisnya di industri digital. Langkah terbarunya adalah menggelontorkan dana Rp 195,53 miliar untuk menambah modal di PT Astra Digital Arta (ADA), perusahaan penyelenggara layanan jasa keuangan berbasis teknologi (fintech).

Astra Digital Arta merupakan pengelola aplikasi dompet digital AstraPay. Perusahaan yang didirikan pada 2018 ini  bergerak di bidang proses transaksi pembayaran, jasa layanan pembayaran (uang elektronik), transfer dana, dan transaksi perdagangan. Tak hanya itu, perusahaan juga aktif melakukan pengolahan data, perdagangan eceran daring, dan pengelolaan situs jejaring.

Penambahan modal dilakukan melalui pengambilan 1,95 juta saham baru yang diterbitkan oleh ADA dengan nilai nominal Rp 100 ribu per saham.

Pembelian saham dilakukan melalui dua entitas anak usaha Grup Astra yakni, PT Federal International Finance (FIF) dan PT Sedaya Multi Investama (SMI) pada 30 Juni 2021. SMI membeli 1,55 juta saham, sedangkan FIF membeli sebanyak 398.500 saham.

"Nilai transaksi Rp 195,53 miliar. Terdiri dari, Rp 155,68 miliar oleh SMI dan Rp 39,85 miliar oleh FIF," demikian tertulis dalam pengumuman transaksi afiliasi PT Astra International Tbk (ASII), entitas induk Grup Astra, di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/7).

Sebelum penerbitan saham baru, FIF menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 97,5% saham ADA. Sisanya 2,5% dimiliki oleh Koperasi FIF 2000.

Setelah transaksi pembelian saham baru, susunan kepemilikan saham ADA berubah. Kini, SMI memiliki 72,75% saham, FIF 25% saham, dan Koperasi FIF 2000 2,25%.

Menurut manajemen Astra, transaksi afiliasi itu dilakukan untuk memberi dukungan keuangan kepada ADA. Ke depan, tambahan modal akan digunakan untuk keperluan umum korporasi.

"Bagi FIF dan SMI, pelaksanaan transaksi dapat memberi manfaat finansial berupa dividen sebagai imbal hasil investasi di ADA," ujar manajemen.

FIF merupakan entitas Grup Astra dibidang pembiayaan. Mayoritas atau mencapai 99% saham FIF dimiliki oleh ASII. Sementara itu, SMI merupakan perusahaan milik Grup Astra di bidang industri, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa, termasuk informasi dan komunikasi. Perusahaan ini juga 99% dimiliki ASII.

Sebelumnya, Astra International siap bersaing ketat dalam menjalankan bisnis uang digital dan dompet elektronik. Melalui aplikasi AstraPay, Astra bakal bersaing dengan kompetitornya, yakni GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja.

Direktur Astra Suparno Djasmin mengatakan, ketertarikan Astra ikut ke dalam peta kompetisi uang elektronik untuk melengkapi pelayanan jasa keuangan kepada seluruh pelanggan Astra, baik di jasa keuangan maupun di dalam ekosistem Astra.

"Itu tujuan utama Astra masuk dalam layanan uang eletronik ini," kata Suparno dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (22/4).

Suparno berharap, aplikasi AstraPay ini bisa memperluas layanan Astra. Aplikasi ini beroperasi sebagai bentuk diferensiasi bisnis antara ekosistem dan produk-produk jasa keuangannya.

"Hal yang menjadi fokus kami saat ini sebagai salah satu diferensiasi strateginya," kata Suparno menambahkan.

AstraPay merupakan aplikasi dompet digital besutan anak usaha Astra, PT Astra Digital Arta, yang berfungsi menciptakan efisiensi bagi entitas Grup Astra. Alhasil, perusahaan memperoleh keuntungan yang optimal sehingga konsumen dan karyawan grup merasakan manfaat.

Selain sinergi dengan sesama Grup Astra, AstraPay juga tidak luput untuk memberikan pelayanan kepada konsumen melalui kerja sama dengan mitra di dalam industri.

AstraPay merupakan uang digital yang bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, BPJS, Telkom, TV Kabel, dan Pajak. Selain itu, mampu digunakan untuk membayar cicilan FIF Group, Astra Credit Company, Mucash, dan Toyota Astra Financial.