XL Axiata Akuisisi 66% Saham Link Net dari Grup Lippo

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Teknisi melakukan perawatan perangkat Mobile Base Transceiver Station (M-BTS) milik XL Axiata di kawasan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (13/2/2020). Pemeliharaan dilakukan untuk mendukung kelancaran jaringan telekomunikasi dan data pada agenda “Haul Guru Sekumpul ke-15” yang puncaknya akan berlangsung pada 1 Maret 2020.
30/7/2021, 19.27 WIB

PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan mengambil alih 1,82 miliar lembar saham PT Link Net Tbk yang dimiliki Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk (KBLV) sebagai perusahaan afiliasi Grup Lippo. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan term sheet yang belum mengikat pada Jumat (30/7).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekitar 66,03% saham Link Net akan ditransaksikan melalui perjanjian jual beli (PJB). Apabila PJB telah ditandangani, maka XL Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net. 

Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman menjelaskan, aksi korporasi ini bertujuan untuk pengembangan usaha. Itu termasuk memperluas jaringan usaha untuk memperkuat bisnis XL dan Axiata di industri jasa telekomunikasi.

"Negosiasi dilakukan secara langsung antara pihak pembeli dan penjual. Dalam hal ini, keduanya berencana menandatangani perjanjian definitif," kata Ranty dalam keterangan resminya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (30/7).

Dia juga menambahkan bahwa pada tanggal pengumuman negosiasi tersebut, XL tidak memiliki saham yang diterbitkan Link Net baik langsung maupun tidak langsung.

Selanjutnya, XL Axiata akan senantiasa memperhatikan dan memenuhi ketentuan berlaku dalam melaksanakan rencana pengambilalihan Link Net. Itu termasuk ketentuan di pasar modal.

"Jika rencana pengambilalihan selesai, XL Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net dan melaksanakan penawaran tender wajib sebagaimana ketentuan OJK No.9/2018," ujarnya.

Analis PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memprediksi aksi korporasi antara XL Axiata dan Link Net bakal menguntungkan kedua perusahaan. "Keduanya merupakan operator telekomunikasi dan penyedia internet sehingga dapat mengkolaborasi bisnisnya. Diharapkan kinerjanya akan menjadi lebih baik," ujar Sukarno kepada Katadata.co.id, Selasa (13/7).

Ke depan, XL Axiata bisa lebih fokus untuk merealisasikan rencananya mengembangkan bisnis baru yang bergerak pada segmen internet of things (IoT) solutions, application programming interface (API), big data, serta information and communication technology (ICT). Dengan demikian, kinerja keuangan perusahaan akan terus tumbuh, di tengah persaingan teknologi saat ini.

XL Axiata membukukan laba bersih senilai Rp 320,51 miliar pada kuartal I 2021. Capaian tersebut merosot 78,91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,51 triliun.

Adapun penyebab penurunan tersebut karena belum adanya transaksi signifikan yang dibukukan EXCL dalam tiga bulan pertama tahun ini. Sementara itu, tahun lalu perusahaan sukses membukukan keuntungan besar dari transaksi penjualan menaranya.

Pada Februari 2020, XL Axiata memang merampungkan transaksi penjualan sebanyak 2.782 menara kepada dua perusahaan. Sebanyak 1.728 unit dilepas kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan sebanyak 1.054 unit kepada PT Centratama Menara Indonesia (CMI).

Melansir RTI, pada perdagangan Jumat (20/7) saham EXCL ditutup menguat 5,91% ke level Rp 2.690 per saham. Sebanyak Rp 8,61 miliar investor asing melakukan aksi beli di seluruh market. Senada, saham KLBV milik First Media melonjak 14,09% pada penutupan perdagangan ke level Rp 850 per saham. 

Reporter: Lavinda