IPO Bukalapak Menuai Sambutan 10 Menteri, Ada Luhut hingga Sandiaga

Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi startup unicorn Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
6/8/2021, 16.16 WIB

Kedatangan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) di lantai bursa nasional pada Jumat (6/8), seperti mendapat karpet merah dari sejumlah menteri dan pejabat tinggi. Terbukti, Bukalapak menayangkan video sambutan 10 menteri dalam konferensi pers hari ini.

Video sambutan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam ucapan selamatnya, Luhut memuji keberadaan Bukalapak yang berusia 11 tahun karena menunjukkan performa bisnis yang terus bertumbuh dan berkembang.

Selain itu, Bukalapak juga dinilai mampu menyediakan layanan dan produk yang mampu memberikan dampak kepada masyarakat, terutama sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Lebih dari 13 juta UMKM yang bermitra dengan Bukalapak dan melakukan layanan online dan offline," kata Luhut dalam video sambutan, Jumat (6/8).

Luhut berharap, Bukalapak bisa terus membantu proses akselerasi teknologi dan inklusi keuangan kepada pelapak dan warung-warung. Sehingga pelaku usaha mampu meningkatkan kapasitas usahanya dan bisa meningkatkan kualitas hidup terutama di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, Luhut berharap IPO Bukalapak juga menjadi pendorong bagi perusahaan teknologi lainnya untuk bisa mengikuti jejak langkah perusahaan berkode BUKA agar melantai di BEI.

"Sehingga dapat mendorong dan mewujudkan pasar ekonomi digital di Indonesia yang lebih maju dan bertumbuh ke depannya," kata Luhut.

Video sambutan berlanjut ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan, IPO Bukalapak merupakan harapan yang akhirnya terwujud. Dengan IPO Bukalapak ini, Airlangga berharap dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan digital lainnya.

Ia pun ingin UMKM juga ikut berjuang dan berkembang bersama Bukalapak dengan penguatan ekosistem digital. "Semoga Bukalapak tetap berkomitmen membangun bangsa melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dengan pemanfaatan tekno digital," kata Airlangga.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate juga tak mau ketinggalan. Ia mengatakan, transformasi digital merupakan upaya yang membutuhkan kolaborasi seluruh komponen bangsa, termasuk dalam upaya memajukan ekonomi digital indonesia.

"Dengan IPO Bukalapak, saya harap ekonomi digital bangsa kita lebih inklusif, terus berkembang dan terus bertumbuh," kata Johnny dalam video sambutannya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno juga memberikan sambutan dalam acara IPO Bukalapak ini. Ia berharap Bukalapak mampu meningkatkan layanan dan transformasi UMKM sehingga dapat fokus untuk memberdayakan UMKM baik offline maupun online.

"Jutaan UMKM yang membutuhkan peningkatan keterampilan sektor digital dan membuka peluang pasar," kata Sandiaga.

Sandiaga berharap, dengan memberdayakan UMKM, Bukalapak mampu meningkatan peluang usaha untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Hal ini bisa memperkuat posisi UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Kesuksesan Bukalapak juga dinilai bisa membantu proses akselerasi teknologi dan inklusi keuangan para pelaku usaha. "Sehingga mampu meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas hidup mereka," kata Sandi.

Menteri lain yang memberikan sambutan adalah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia mengatakan, sebagai salah satu perusahaan e-commerce, ia harapkan dengan IPO dapat mendorong Bukalapak untuk tumbuh lebih pesat.

Selain itu, Lutfi berharap, BUkalapak tidak hanya membuka lapangan kerja bagi masyarakat, tetapi juga menumbuhkan UMKM lokal untuk menjual produk-produknya. "Agar para UMKM tersebut dapat merajai pasar dalam negeri," kata Lutfi.

Ia juga berharap Bukalapak dapat menjaga kualitas produk dan layanan agar konsumen Indonesia senantiasa terlindungi dan hak-hak konsumen dapat terpenuhi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap Bukalapak dapat terus bertumbuh setelah IPO dan menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital yang menyejahterakan UMKM.

"Selain itu mampu membuka peluang usaha sebanyak-banyaknya, serta membangun bangsa melalui inovasi dan kreativitasnya," kata Budi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada kesempatan sama mengatakan, pencapaian IPO Bukalapak sangat membanggakan dan Teten memberikan acungan jempol atas prestasi tersebut.

Ia mengatakan, IPO Bukalapak di BEI akan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia untuk tumbuh besar bersama Bukalapak.

Selama 11 tahun ke belakang, Teten mengatakan, Bukalapak mampu konsisten menjadi lokomotif transformasi digital UMKM Tanah Air. Teten berharap, keputusan IPO ini dapat mengakselerasi peran aktif Bukalapak dalam pengembangan UMKM di Indonesia.

"Saya yakin langkah yang diambil oleh Bukalapak akan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk dapat mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan inovasi," kata Teten.

Bahkan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tak mau kehilangan kesempatan menyampaikan ucapan selamat kepada Bukalapak. Menurutnya, IPO adalah salah satu capaian sekaligus penanda perkembangan perusahaan. IPO menjadikan perusahaan mendapat akses investasi dari seluruh investor publik untuk tingkatkan modal.

Sebagai perusahaan e-commerce berstatus unicorn yang pertama melantai di Bursa, Yaqut berharap Bukalapak dapat memberikan kesempatan pada siapapun untuk berkembang bersama Bukalapak.

"Utamanya dalam memajukan UMKM Indonesia berbasis ekosistem digital dan mewujudkan perekonomian yang adil bagi semua," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan langkah IPO, Bukalapak dinilai mampu memberikan kesempatan kepada publik untuk berkembang bersama dan menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi industri digital.

"Semoga BUkalapak dapat membangun bagsa melalui usaha mikro," kata Budi menambahkan.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Bukalapak mampu menggabungkan transaksi online dan pembayaran secara offline. Sehingga tidak heran jika Bukalapak memiliki 100 juta pengguna dan 13,5 juta mitra UMKM.

"Angka ini signifikan dalam kontribusi penyerapan tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja baru," kata Ida.

Reporter: Ihya Ulum Aldin