Raih PMN Rp 7,9 Triliun, Waskita Karya Rampungkan Tujuh Ruas Tol

ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Mobil melintas di proyek pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 1A yang belum beroperasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/7/2019). Pembangunan dilakukan oleh PT Waskita Toll Road.
Penulis: Lavinda
23/8/2021, 16.59 WIB

PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,9 triliun untuk menyelesaikan pembangunan tujuh ruas tol.

Ketujuh ruas yang akan mendapatkan alokasi dana PMN tersebut antara lain, Tol Bekasi - Cawang- Kampung Melayu, Tol Cimanggis - Cibitung, Tol Ciawi - Sukabumi, Tol Pejagan - Pemalang, Tol Pasuruan - Probolinggo, Tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar, dan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung.

“PMN sebesar Rp7,9 Triliun yang rencananya diberikan kepada Waskita akan sepenuhnya digunakan untuk melanjutkan pembangunan pada enam ruas tol di Pulau Jawa dan satu ruas di Pulau Sumatra,” kata Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulis, Senin (23/8).

Penyelesaian tujuh ruas oleh emiten berkode saham WSKT itu dianggap akan meningkatkan arus pergerakan barang dan manusia, sehingga menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian di daerah.

Menurut dia, pembangunan ruas-ruas tol tersebut juga akan meningkatkan konektivitas dari kawasan produksi ke kawasan distribusi, memudahkan akses ke daerah pariwisata, dan membuka akses ke kawasan ekonomi baru.

"Proyek pembangunan ruas tol juga akan membawa dampak langsung dengan penyerapan tenaga kerja konstruksi dan pemberdayaan pemasok lokal serta UMKM (usaha menengah, kecil, dan mikro)," ujarnya.

Berdasarkan data Waskita Karya, sepanjang semester I 2021, terdapat sekitar 97.000 kendaraan per hari yang memanfaatkan tujuh ruas tol tersebut. Jumlah kendaraan tersebut diperkirakan meningkat signifikan setelah seluruh seksi tol rampung. Hal ini seiring dengan pemulihan perekonomian pasca-pandemi Covid-19.

“Saat ini kebutuhan infrastruktur semakin besar, terutama untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi. Untuk itu kami terus berkomitmen mendukung Pemerintah mengakselerasi pembangunan infrastruktur,” kata Destiawan.

Destiawan mengatakan model bisnis investasi infrastruktur perusahaan pelat merah itu telah sejalan dengan tujuan pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah. Sejak 2014, Waskita berinvestasi pada 19 ruas tol dengan total panjang lebih dari 1.000 km.

Dia menargetkan penyerapan dana PMN dilakukan dengan cepat guna memastikan proyek diselesaikan secara tepat waktu. Dalam hal ini, Waskita mulai mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ruas-ruas tersebut.

Waskita memperkirakan penyelesaian seluruh ruas membutuhkan waktu hingga 2025, tergantung pada kecepatan progres pembebasan lahan dari masing-masing ruas.

PMN Melalui Penerbitan Saham Baru

Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), penerimaan PMN Waskita akan dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada Desember 2021. Perusahaan berharap mendapat tambahan dana dari pemegang saham publik sekitar Rp 4 triliun.

Kini, Waskita tengah mempertimbangkan jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam proses rights issue. Manajemen berharap aksi korporasi ini dapat dilakukan dengan harga pelaksanaan yang melebihi atau setidaknya sama dengan nilai buku ekuitas perusahaan saat ini.

“Tambahan permodalan ini akan memperkuat kapasitas keuangan Waskita, untuk mendongkrak kinerja di tahun 2022,” kata Destiawan.