Produsen Chocolatos, Garudafood Pinjam Rp 200 Miliar ke Anak Usaha

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Seorang tenaga kesehatan menunjukkan paket chocolatos yang diberikan oleh Garudafood di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/5/2021).
24/8/2021, 19.21 WIB

Perusahaan produsen makanan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) meminjam Rp 200 miliar dari PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), Senin (23/8). Pinjaman itu merupakan transaksi afiliasi karena 66,07% saham Mulia Boga Raya dimiliki oleh Garudafood.

Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi, transaksi itu bertujuan untuk memberikan dukungan keuangan kepada Garudafood. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan keperluan umum korporasi lainnya.

Selain itu, rencana transaksi ini akan berdampak pada pengurangan cost of fund atau biaya dana dari Garudafood. "Sehingga akan meningkatkan laba dan profitabilitas serta solvabilitas dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai saham perusahaan," kata manajemen Garudafood dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/8).

Di sisi lain dampak transaksi tersebut bagi Mulia Boga Raya, yakni memberikan manfaat finansial berupa pembayaran bunga setiap bulannya. Bunga pinjaman dari induk perusahaan tersebut akan diperoleh selama jangka waktu pinjaman berlangsung.

Manajemen Garudafood menjelaskan tingkat suku bunga pinjaman dalam rencana transaksi masih di bawah kisaran suku bunga di pasar perbankan untuk pinjaman yang sejenis. Suku bunga yang diberlakukan dalam transaksi ini sebesar JIBOR 1 bulan plus 1,3% setahun.

"Transaksi ini akan dilaksanakan dengan skema pinjaman berulang (revolving loan) selama jangka waktu pinjaman," kata Manajemen Garudafood.

Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, Garudafood mampu mencatatkan kinerja perusahaan positif dengan mengantongi laba bersih Rp 201,98 miliar pada semester I 2021. Laba bersih tersebut mampu tumbuh hingga 56,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 129,01 miliar.

Salah satu penyokongnya adalah penjualan Garudafood yang totalnya mencapai Rp 4,18 triliun dalam enam bulan pertama tahun ini. Penjualan tersebut mampu tumbuh 6,93% dibandingkan capaian Rp 3,91 triliun pada semester I-2020.

Penjualan Garudafood mayoritas masih berasal dari penjualan makanan ringan yang mencapai Rp 3,63 triliun atau tumbuh 9,19% dari Rp 3,33 triliun. Sementara penjualan dari segmen minuman Rp 548,23 miliar atau naik 7,62% dari Rp 509,41 miliar.

Adapun produk beberapa produk Garudafood yang dikenal di masyarakat seperti cemilan Kacang Garuda, Gery wafer, dan Chocolatos. Sedangkan anak usahanya Mulia Boga Raya fokus pada produksi keju dan mayonaise dengan merk Prochiz.

Melansir RTI, pada perdagangan Selasa (24/8) saham GOOD ditutup turun 2,09% ke level Rp 374 per saham. Begitu juga dengan anak usahanya yakni saham KEJU yang turun 1,54% ke level Rp 1.280 per saham dari perdagangan hari sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup koreksi 0,33% di level 6.089. 

Reporter: Ihya Ulum Aldin