Dihantam Covid-19, Delta Djakarta Tunda Peluncuran Produk Baru

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Ilustrasi minuman keras.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
25/8/2021, 11.58 WIB

Produsen minuman beralkohol merek Anker Bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mengurungkan niatnya untuk meluncurkan produk baru pada tahun ini. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, menurunkan daya beli masyarakat.

"Jadi kami memiliki beberapa rencana merek varian baru, tapi untuk tahun ini kami belum akan lakukan (peluncuran)," kata Direktur Delta Djakarta Ronny Titiheruw dalam paparan publik secara virtual, Selasa (24/8).

Ia mengatakan, sebenarnya Delta Djakarta sudah menyiapkan sejumlah rencana bisnis dengan meluncurkan produk baru. Tapi, kondisi daya beli konsumen dengan situasi di pasar dan situasi di perekonomian akibat Covid-19 membuat rencana tersebut tertunda.

Ronny menilai, masyarakat saat ini mengutamakan terjaminnya kesehatan pada diri sebelumnya akhirnya daya belinya pulih. "Jadi ini semua ada tahapannya, tidak mungkin langsung kembali ke situasi normal, dimana daya beli pulih," katanya.

Ia berharap, tahun depan situasi pasar yang terdampak Covid-19 bisa sudah reda dan kondisi ekonomi sudah membaik. "Maka kami akan bisa luncurkan produk baru pada 2022," ujar Ronny.

Meski tahun ini mengurungkan niat untuk meluncurkan produk baru, tapi Delta Djakarta menargetkan mampu membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut bercermin dari performa kinerja keuangan yang hingga semester I-2021 mengalami pertumbuhan secara tahunan.

Delta Djakarta belum merilis laporan keuangan enam bulanan di keterbukaan informasi Bursa. Tetapi, berdasarkan pernyataan Ronny, penjualan produk Delta Djakarta mengalami pertumbuhan hingga 56% secara tahunan pada semester I-2021.

"Karena itu, laba bersih tumbuh signifikan, tumbuh 171,5% sebesar Rp 94 miliar pada Januari-Juni 2021," kata Ronny.

Ia berharap situasi akan terus berlanjut secara positif sampai Desember 2021, terutama pembatasan kegiatan masyarakat yang berjalan lebih lancar dan pandemi Covid-19 yang terkendali. Untuk itu, Delta Djakarta berharap mampu membukukan kinerja keuangan yang lebih baik dari tahun lalu.

"Tapi kami juga belum tahu situasi di semester 2-2021. Kalau trennya positif, maka kami bisa tumbuh lebih dari performa 2020," kata Ronny.

Sementara itu, untuk belanja modal alias capital expenditure (capex), perusahaan bir milik San Miguel dan Pemerindah Daerah DKI Jakarta ini menganggarkan Rp 10-15 miliar. Capex yang dianggarkan dari kas internal tersebut sudah digunakan seluruhnya.

Financial Planning Manager Delta Djakarta Poltak Siahaan mengatakan, penggunaan belanja modal tersebut mayoritas digunakan untuk perbaikan mesin di pabrik Delta Djakarta. "Fokus ke perbaikan mesin equipment kami di pabrik yang rusak akibat banjir kemarin," katanya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin