Pyridam Farma Bakal Akuisisi 100% Saham Hilo Pharma

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Petugas membawa obat COVID-19 di gudang instalasi farmasi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/7/2021). Mulai hari ini, Pemerintah Pusat resmi membagikan sebanyak 300.000 paket obat gratis berupa multivitamin, Azithtromycin, dan Oseltamivir bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
26/8/2021, 19.04 WIB

Perusahaan farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana mengakuisisi 27.385 saham PT Holi Pharma dari pemegang saham saat ini Erik Darius Mardiwidyo dan Murtiati. Selain itu, Pyridam Farma juga akan mengambil bagian dari saham baru yang akan dikeluarkan Holi Pharma.

"Dengan akuisisi tersebut, mengakibatkan Pyridam Farma dan afiliasinya akan memiliki 100% modal ditempatkan dan disetor Holi Pharma setelah penyelesaian rencana pengambilalihan," ujar Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Nadia Miranty Verdiana dalam dokumen keterbukaan informasi, Kamis (26/8).

Rencana akuisisi ini disepakati dengan penandatanganan perjanjian jual-beli dan pengambilan bagian saham bersyarat pada, Senin (23/8). Adapun hubungan para pihak yang bertransaksi tidak memiliki hubungan afiliasi.

Nilai kontrak atau jumlah dana yang disediakan dalam perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) akan ditentukan secara pasti setelah penyelesaian penilaian dilakukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang ditunjuk Pyridam Farma. Nilai transaksi rencana akuisisi tersebut, nantinya akan masuk dalam definisi transaksi material, sehingga perlu mendapat restu dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

Rencana pengambilalihan Holi Pharma akan diselesaikan setelah seluruh kondisi prasyarat dalam perjanjian terpenuhi. "Alasan perolehan kontrak atau tujuan pengambilalihan untuk memperluas kegiatan usaha grup Pyridam Farma," tulis Nadia.

Sebelumnya Pyridam Farma juga baru saja mengambil alih sejumlah perusahaan melalui anak usahanya PT Pyfa Investama Medika yang bertujuan untuk memperluas kegiatan usaha juga. Nilai transaksi dari pengambilalihan saham tersebut totalnya mencapai Rp 25,85 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi, setelah transaksi dilakukan Pyfa Investama Medika memiliki saham sebesar 10% pada PT E-Tirta Medical Centre, PT Fullerton Health Indonesia, PT Global Assistance and Healthcare, dan PT Global Asistensi Medika pada 4 Juni 2021.

Melansir RTI, pada perdagangan Kamis (26/8) saham PYFA ditutup menguat 0,41% ke level Rp 1.210 per saham. Sepanjang tahun ini, saham PYFA juga mencatatkan kenaikan signifikan sebanyak 24,1%.

Berdasarkan laporan keuangan Pyridam Farma di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang kuartal I-2021 perusahaan tersebut membukukan penjualan naik 48,5% menjadi Rp 117,41 miliar. Sementara itu, pada periode yang sama tahun lalu perusahaan membukukan penjualan Rp 79,04 miliar.  

Kinerja penjualan yang positif dalam tiga bulan pertama tahun ini, turut mendorong laba bersih PYFA naik 149% menjadi Rp 10,9 miliar. Rasio laba bersih terhadap total penjualan bersih juga meningkat dari 5,5% menjadi 9,2% per Maret 2021.

Reporter: Ihya Ulum Aldin