Mantan Bos HSBC Jadi Dirut Mandiri Sekuritas

Katadata
Ilustrasi
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
8/9/2021, 12.44 WIB

PT Mandiri Sekuritas resmi mengumumkan pengangkatan Oki Ramadhana sebagai Direktur Utama menggantikan Dannif Danusaputro yang pindah ke PT Pertamina Power Indonesia pada 15 Februari 2021 lalu. Sejak Dannif pindah, jabatan tersebut diisi sementara oleh Silva Halim yang merangkap sebagai Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas.

Pengangkatan Oki sebagai Direktur Utama Mandiri Sekuritas merujuk pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 6 September 2021 dan telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Saya berharap dapat memberi kontribusi yang besar bagi pertumbuhan perusahaan dan turut memperkuat industri pasar modal di Indonesia,” kata Oki dalam siaran resmi yang diterima Katadata.co.id, Rabu (8/9).

Sebelumnya, Oki menjabat sebagai Managing Director di HSBC, setelah merampungkan jabatannya sebagai Direktur Utama Morgan Stanley. Ia juga sempat menjadi Direktur Eksekutif Goldman Sachs, serta bekerja di Merrill Lynch, dan Rothschild.

Ia mengatakan fokus pertumbuhan Mandiri Sekuritas ke depan adalah menawarkan berbagai solusi pendanaan dan investasi pasar modal yang inovatif dan komprehensif. Sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi akselerasi pengembangan bisnis para klien anak usaha Bank Mandiri tersebut.

"Pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas akan dilakukan melalui peningkatan kemampuan investment banking, bisnis retail berbasis teknologi digital, serta sinergi dengan Bank Mandiri,” ujar Oki.

Sebelumnya, Oki menjabat berbagai posisi di bank investasi global selama lebih dari 20 tahun. Ia pernah bertindak sebagai Presiden Direktur dan Head of Investment Banking di HSBC Sekuritas, Presiden Direktur Morgan Stanley, dan Executive Director Goldman Sachs.

Mandiri Sekuritas menyelesaikan beberapa transaksi strategis sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Seperti menjadi underwriting pada 15 penerbitan surat utang berdenominasi rupiah dan 7 surat utang global. Selain itu, Bank Mandiri menjadi penjamin atas 2 rights issue dan 1 penawaran umum perdana saham (IPO).

Mandiri Sekuritas bersiap membawa sejumlah perusahaan untuk melantai di bursa saham melalui skema penawaran saham perdana dengan nilai jumbo. Calon emiten yang tengah bersiap IPO berasal dari sektor konsumer, telekomunikasi, dan juga energi.

Silva Halim yang saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Mandiri Sekuritas menyampaikan perusahaan yang akan go public tak hanya berbentuk perusahaan swasta, tetapi juga badan usaha milik negara (BUMN). Menurut dia, nilai emisi dalam penawaran saham ini bernilai jumbo, meski tak menyebut secara rinci nominal target perolehan dananya.

"Emiten yang IPO ada dua, dari swasta dan BUMN. Size-nya belum bisa disampaikan detail, tapi ini IPO besar, bukan yang jumlahnya kecil," kata Silva dalam paparan kinerja secara virtual, Rabu (21/7).

Perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi melantai di pasar modal pada semester II 2021 sampai Januari 2022. "Kami belum tahu mana yang duluan IPO, apakah waktunya masuk di semester II 2021 ini atau Januari 2022? Jadi kami tidak bisa terlalu spesifikasi sektornya," kata Silva .

Reporter: Ihya Ulum Aldin