Garuda Indonesia menandatangani kerja sama perluasan layanan pengangkutan komoditas ekspor dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Dengan kesepakatan itu, Garuda akan mengangkut 1000 ton kargo ikan tuna dan produk pertanian asal provinsi tersebut ke Jepang.
Kesepakatan tersebut merupakan bentuk optimalisasi sinergitas dalam upaya pemulihan ekonomi daerah melalui penyediaan dan peningkatan layanan distribusi logistik komoditas ekspor unggulan.
Penandatanganan kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara kedua belah pihak yang telah dilaksanakan sejak bulan Oktober.
Kerja sama tersebut diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor Provinsi Sulawesi Utara khususnya melalui sektor perdagangan dan perindustrian.
Melalui perluasan kerja sama ini Garuda Indonesia akan mendukung aktivitas direct export melalui angkutan komoditas ekspor kargo.
Direct export diproyeksi sebanyak 1000 ton kargo yang terdiri dari komoditas kemaritiman khususnya ikan tuna serta hasil pertanian Sulawesi Utara
Komoditas pertanian tersebut di antaranya bawang merah, gula aren, dan termasuk budidaya bunga krisan yang akan diterbangkan menuju Narita, Jepang.
Pengiriman akan dilakukan secara bertahap hingga periode November 2022 mendatang.
Pengiriman komoditas ekspor unggulan Sulawesi Utara tersebut akan dilayani Garuda Indonesia melalui rute penerbangan langsung khusus kargo Manado - Narita.
Penerbangan dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado setiap hari Rabu dengan menggunakan armada A330-200 yang memiliki kapasitas angkutan mencapai 30 ton di setiap penerbangannya.
“Kebanggaan tersendiri bagi kami untuk dapat berkontribusi dalam menghadirkan jaringan pengiriman kargo bagi komoditas unggulan nasional dalam hal ini Sulawesi Utara yang dikenal sebagai salah wilayah penghasil tuna segar terbesar di Indonesia.”Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam siaran pers, Kamis (4/11).
Dia menambahkan sepanjang semester 1 - 2021 rute penerbangan kargo Manado - Narita yang dilayani Garuda Indonesia berhasil mencatatkan jumlah tonase sebesar 317 ton..
Angkutan tersebut berasal dari komoditas ekspor unggulan dari Manado maupun wilayah Indonesia Timur lainnya.
Irfan menambahkan dengan waktu pengiriman yang lebih singkat tanpa harus melakukan transit di beberapa hub penerbangan, kualitas dan kesegaran produk komoditas ekspor ini akan menjadi lebih terjaga.
Juga, dengan cost logistik yang lebih kompetitif, sehingga kehadiran penerbangan kargo ini diharapkan akan dapat semakin meningkatkan daya saing kualitas produk komoditas kemaritiman Indonesia.
"Sinergisme bersama pemerintah daerah ini yang kedepannya akan terus kami perkuat guna memastikan potensi komoditas ekspor nasional diberbagai wilayah nusantara dapat semakin berdaya saing melalui aksesibilitas jaringan penerbangan kargo Garuda Indonesia,” tutup Irfan.
Sejalan dengan peningkatan demand pada aktivitas distribusi logistik baik di wilayah Indonesia maupun rute internasional, Garuda Indonesia fokus memperluas jaringan konektivitas udara.
Di antaranya melalui sinergi bersama berbagai entitas dengan menghadirkan penerbangan langsung, pengoperasian passenger freighter, serta kolaborasi dengan stakeholders melalui penyediaan fasilitas warehouse yang didukung oleh sistem terintegrasi cargo handling.