Otoritas Investasi Qatar atau Qatar Investment Authority (QIA) menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di setidaknya dua sektor, yakni energi dan pariwisata. Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja ke Qatar pekan lalu.
Dalam kunjungan kerjanya, Erick Thohir bertemu Sheikh Faishal Bin Thani Al Thani, Chief of Asia-Pacific & Africa Investments QIA. Lawatan tersebut dilakukan untuk mencari investasi baru dan menindaklanjuti pertemuan sebelumnya terkait kerja sama antara BUMN masing-masing negara.
Menurut Erick, ini menandakan betapa besarnya potensi Indonesia di mata dunia. Kerja sama bisnis ini tentu dibangun dengan prinsip saling percaya dan menghormati. "Tentu pula dengan prinsip utama kerja sama yang tak sekadar dihitung dari sisi finansial tapi dampaknya bagi pembangunan manusia," kata Erick dalam keterangan resmi, Minggu (7/11).
Erick mengatakan minat investasi tersebut timbul melihat kinerja pembangunan selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, potensi sumber daya alam maupun manusia di dalam negeri menjadi salah satu faktor yang membuat QIA percaya menanamkan dananya di Tanah Air.
Pada kunjungannya ke Qatar, Erick juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohammad Al Attiyah. Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang dimulai oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto terkait kerja sama antara PT Pindad (Persero) dan pelaku industri pertahanan Qatar, Barzan Holdings.
Dalam pertemuan tersebut, Barzan menyatakan komitmen resminya untuk bekerja sama dengan Pindad dalam memajukan industri pertahanan Indonesia. Selain itu, kerja sama antara dua BUMN masing-masing negara itu tidak akan terbatas dalam kerja sama bisnis saja.
"(Kerja sama ini) juga mencakup alih teknologi dan pengembangan sumber daya manusia Pindad agar dapat bersaing dalam rantai nilai global," kata Erick.
Kunjungan ke Qatar merupakan rangkaian safari kunjungan Erick ke beberapa negara, seperti Italia saat forum G20 di Roma, Skotlandia saat pertemuan COP26 di Glasglow, dan Uni Emirat Arab (UEA) saat pertemuan bilateral antara Indonesia dan UEA.
Reporter: Andi M. Arief