PT Medco Energi Internasional Tbk melalui entitas usahanya yang berbasis di luar negeri, Medco Laurel Tree Pte. Ltd. telah menerbitkan surat utang senior senilai US$ 400 juta atau setara Rp 5,7 triliun. Sebanyak 55 anak usahanya menjadi penjamin obligasi global tersebut.
Sebagai informasi, seluruh saham Medco Laurel dimiliki oleh Medco Strait Services Pte. Ltd. yang merupakan anak perusahaan langsung Medco Energi. Adapun, Medco Laurel dan Medco Strait berbasis di Singapura.
Berdasarkan pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Medco selaku penjamin induk dan perusahaan pengendali memberi jaminan perusahaan atas penerbitan obligasi global tersebut.
Sebanyak 55 anak perusahaan perseroan akan menjamin surat utang tersebut. Jumlah itu terdiri dari, sembilan anak usaha yang beroperasi di Indonesia dan 46 anak perusahaan asing.
Secara rinci, kesembilan anak usaha penjamin Indonesia ialah PT Medco E&P Indonesia, PT Medco E&P Rimau, PT Medco E&P Lematang, PT Medco E&P Tarakan, PT Medco E&P Simenggaris, PT Medco E&P Bengara, PT Medco Sampang Indonesia, PT Medco Energi Nusantara, dan PT Exspan Petrogas Indonesia.
Seluruh anak perusahaan itu telah dimiliki MEDC dengan porsi 99% saham, kecuali PT Medco E&P Bengara dengan kepemilikan hanya 95%.
"Medco Laurel telah melakukan penerbitan surat utang senior dengan tingkat bunga sebesar 6,95% yang jatuh tempo pada 2028," kata Direktur Medco Energi Anthony Robert Mathias dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/11).
Surat utang ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia dengan tunduk pada Rule 144A dan Regulation S berdasarkan United States Securities Act 1933. Karenanya, ini bukan merupakan penawaran umum sesuai aturan pasar modal di Indonesia.
Surat utang valas ini diganjar peringkat B+ oleh perusahaan pemeringkat kredit internasional Standard & Poor (S&P). Sementara itu, Fitch dan Moodys memberi peringkat masing-masing B+ dan B1.
Sebelumnya, Direktur Utama MEDC Hilmi Paniogoro mengatakan dana segara dari obligasi ini akan dipakai untuk membayar kembali utang perusahaan dan untuk mendukung agenda pertumbuhan perseroan. Banyaknya penjamin surat utang itu mencerminkan salah satunya rencana develeraging yang konsisten.
Di sisi lain, perseroan telah menerbitkan strategi perubahan iklim dengan tujuan meniadakan emisi gas rumah kaca (GRK) secara langsung maupun tidak langsung pada 2050 dan meniadakan GRK di seluruh rantai pasok pada 2060.
Strategi perubahan iklim itu dinilai dapat memperkuat komitmen berkelanjutan Medco terhadap tujuan jangka panjang.
“Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan kami,” kata Hilmi.