Bukaka Milik Grup Kalla Dirikan Usaha Baru dan Raih Pinjaman Rp 3,5 T

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/app/aww.
Bukaka mengekspor sebanyak 33 unit garbarata senilai 7,5 juta dolar AS atau sekitar Rp105 miliar ke Thailand, setelah sebelumnya juga telah mengekspor ke Jepang dan India.
Penulis: Lavinda
22/11/2021, 16.44 WIB

Perusahaan milik Grup Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk, mendirikan perusahaan baru di bidang konstruksi. Pada saat bersamaan, emiten berkode saham BUKK ini juga memperoleh fasilitas pinjaman senilai total Rp 3,6 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

Direktur Utama Bukaka Teknik Utama Irsal Kamarudin mengatakan Bukaka telah mendirikan perusahaan baru bernama PT Baja Titian Utama. Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang didirikan khusus sebagai pemenang lelang Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Ini untuk penggantian dan/atau duplikasi jembatan Callender Hamilton di Jawa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujarnya dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/11).

Emiten bidang konstruksi dan manufaktur ini mendirikan usaha di bidang konstruksi jembatan. Kegiatan bisnis yang dilakukan meliputi, tahapan perencanaan teknis, pembangunan, pembiayaan, pengoperasian, dan pemeliharaan jembatan.

Berdasarkan struktur permodalan, Baja Titian Utama memiliki modal dasar Rp 250 miliar, terbagi atas 250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1 juta. Adapun, modal ditempatkan dan disetor berjumlah Rp 62,5 miliar atau 62.500 saham.

Bukaka Teknik Utama menggenggam 61.875 saham atau Rp 61,87 miliar, setara 99% dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor. "Sedangkan Bukaka Mega Investama memiliki 625 saham atau Rp 625 juta, setara 1% dari seluruh modal," katanya.

Menurut dia, pendirian anak perusahaan baru, Baja Titian Utama, akan memberikan dampak berupa potensi tambahan pendapatan dan laba bagi perusahaan sebagai pemegang saham.

Tak hanya mendirikan perusahaan baru, Bukaka juga memperoleh pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan total Rp 3,6 triliun untuk menunjang jalannya kegiatan usaha.

"Pinjaman akan menunjang kegiatan operasional perusahaan berkaitan dengan proyek-proyek pekerjaan baru, sehingga diharapkan dapat mendukung peningkatan pendapatan usaha dan laba perusahaan," ujarnya.

Fasilitas pinjaman yang diberikan perbankan pelat merah ini antara lain, fasilitas kredit modal kerja (KMK) transaksional sub limit letter of credit (LC) atau surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) dengan batas kredit Rp 1,5 triliun. Selain itu, LC/SKBDN dengan batas Rp 1 triliun, dan kredit modal kerja berulang (revolving) dengan batas pinjaman Rp 20 miliar.

Selain itu, terdapat pula fasilitas bank garansi dengan batasan Rp 1 triliun, dan fasilitas treasury line dengan batas US$ 5 juta atau setara Rp 71,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.247/US$).

Seperti diketahui, Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan konstruksi dan manufaktur milik Grup Kalla. Dalam struktur perusahaan, anak laki-laki mantan Wakil Presiden RI sekaligus pengusaha Jusuf Kalla, Solihin Jusuf Kalla menjabat sebagai komisaris perusahaan.