Erick Thohir Merger 6 BUMN untuk Persiapan Bentuk Holding Pangan

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/12/2021, 11.54 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Erick Thohir, menggabungkan enam perusahaan pelat merah menjadi tiga perusahaan dalam klaster pangan, Kamis (2/12). Merger ditandai dengan penandatanganan akta oleh masing-masing direktur utama BUMN.

BUMN tersebut adalah PT Bhanda Ghara Reksa yang digabungkan ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. Lalu, penggabungan PT Perikanan Nusantara ke dalam PT Perikanan Indonesia. Terakhir, penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri.

Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury mengatakan, merger BUMN ini merupakan momentum penting dalam rangka menuju holding BUMN pangan. Salah satu proses menuju holding pangan adalah merger dari enam menjadi 3 BUMN pangan.

"Pembentukan holding BUMN pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran, serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan," kata Pahala melalui siaran pers yang dikutip Jumat (3/12).

Menurutnya, peningkatan ketahanan pangan Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045. Visi tersebut bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia.

Pahala mengatakan, jumlah penduduk di Indonesia terus tumbuh sehingga kebutuhan utama adalah ketersediaan pangan. "Melalui peran BUMN pangan, nanti kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pangan," katanya.

Pemerintah ingin meningkatkan inklusivitas dan melakukan pemberdayaan kepada nelayan, petani, dan peternak. Menurutnya, ini mungkin terjadi dengan penerapan teknologi, peningkatan produktivitas, dan naiknya kesejahteraan petani dan nelayan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, merger ini merupakan fase kedua menuju holding BUMN pangan, dimana Rajawali Nusantara Indonesia akan menjadi induk holding.

“Penggabungan BUMN pangan akan memperkuat ekosistem end to end pangan, mulai hulu sektor pertanian, perikanan, peternakan, garam dan di hilir perdagangan dan logistik Indonesia,” kata Arief.

Dengan bergabungnya BUMN pangan diharapkan dapat meningkatkan peran di masing-masing sektor. Penggabungan Sang Hyang Seri dan Pertani dapat berperan di hulu dan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya.

Sementara, Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan. Caranya, kerja sama dengan para nelayan maupun petambak, dengan menghadirkan produk-produk ikan yang berkualitas.

Sedangkan Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Bhanda Ghara Reksa dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik, hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

Adapun pada kegiatan penandatanganan Akta Penggabungan BUMN Pangan, Kementerian BUMN selaku pemegang saham turut menetapkan jajaran Komisaris dan jajaran Direksi Sang Hyang Seri, Perikanan Indonesia, Perusahaan Perdagangan Indonesia setelah menerima penggabungan.

Jajaran Komisaris dan Direksi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero):

- Komisaris Utama: Herman Heru Suprobo
- Komisaris Independen: Muhammad Kapitra Ampera
- Komisaris: Hamli
- Komisaris: Setiawan Wangsaatmaja

- Direktur Utama: Nina Sulistyowati
- Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum: Wien Irwanto
- Direktur Komersial & Pengembangan: Andry Tanudjaja
- Direktur Operasi: Tri Wahyundo Hariyatno

Jajaran Komisaris dan Direksi PT Perikanan Indonesia (Persero):

- Komisaris Utama: Muhammad Yusuf
- Komisaris Independen: Johnson Sihombing
- Komisaris Independen: Andre JO Sumual
- Komisaris: Muhammad Riza Adha Damanik
- Komisaris: Cecep Sutiawan

- Direktur Utama: Sigit Muhartono
- Direktur Keuangan dan Dukungan Kerja: Manahan Hutapea
- Direktur Operasional: Sugi Purnoto

Jajaran Komisaris dan Direksi PT Sang Hyang Seri (Persero):

- Komisaris Utama: Mochammad Maksum Machfoedz
- Komisaris Independen: Freddy Alex Damanik
- Komisaris Independen: Heddy Lugito
- Komisaris: Wignyo
- Komisaris: Sunanto

- Direktur Utama: Maryono
- Direktur Produksi: Karyawan Gunarso
- Direktur Komersial: Ferry
- Direktur Keuangan dan SDM: Kaspiyah