Konsolidasi Aset MNC dan Anak Usaha Dipastikan Rampung Kuartal I 2022

Arief Kamaludin | KATADATA
Gedung MNC
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
15/12/2021, 18.16 WIB

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memastikan konsolidasi aset perusahaan dan anak usaha perseroan, PT MNC Studios International Tbk (MSIN),  akan rampung pada kuartal I 2022. Aksi itu diyakini akan meningkatkan valuasi perseroan. 

Executive Chairman MNCN Hary Taniesoedibjo mengatakan konsolidasi yang dimaksud adalah memasukkan aset digital perseroan dalam manajemen MSIN. Sejauh ini, aset digital MNCN dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni portal media digital, aplikasi video-on-demand (VoD), dan platform berita berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI). 

"Saya yakin (aksi korporasi ini) akan menjadi pendorong valuasi perusahaan bagi keduanya, MSIN dan MNCN. Saya melihat proses ini akan tuntas pada kuartal I 2022 dan saya sangat optimis menantikan babak baru dari perjalanan transformasi digital kami seagai sebuah grup," kata Hary dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia, Senin (13/12). 

Secara rinci, MNCN kini memiliki dua jenis VoD, yakni RCTI+ dengan jenis Advertising-based VoD dan Vision+ dengan jenis Subscription-based VoD. Dengan kata lain, RCTI+ dapat digunakan secara gratis, sedangkan Vision+ merupakan layanan yang mengharuskan penonton berlangganan untuk menikmatinya. Jumlah pelanggan aktif bulanan kedua aplikasi itu hingga Oktober 2021 telah mencapai 110,5 juta. 

Di samping itu, MNCN memiliki enam portal konten dengan genre yang berbeda, yakni okezone.com, sindonews.com, inews.id, idxchannel.id, celebrities.id, dan sportstars.id. Hingga November 2021, jumlah pengguna aktif per bulan keenam portal itu telah mencapai 79 juta. 

Jenis konten digital terakhir adalah platform agregator berita, BuddyKu. Platform ini menggunakan sistem Machine Learning dan AI agar konten yang disajikan pada pengguna sudah dipersonalisasi. 

Perseroan menargetkan pendapatan MSIN akan menembus level Rp 4,6 triliun pada 2023, sedangkan EBITDA akan mencapai Rp 1 triliun. Hingga. kuartal III/2021, pendapatan MSIN tercatat mencapai Rp 1,3 triliun dengan laba bersih senilai Rp 211 miliar. 

Di sisi lain, MNCN masih melanjutkan dominasi pada media elektronik konvensional. Hal itu ditunjukkan dengan naiknya pangsa pasar penonton pada waktu utama (prime time) sebesar 3,5% menjadi 47% per November 2021. Sebagai perbandingan, PT Surya Citra Media yang berada di peringkat kedua memiliki pangsa pasar PT sebesar 27,4% atau susut 0,4% dari periode yang sama tahun lalu. 

Selain itu, 19 dari 20 program terbaik hingga November 2021 dimiliki oleh perseroan. Program dengan rating tertinggi adalah Ikatan Cinta atau mencapai 15,8% dengan angka share sebanyak 56,4%. 

Secara genre, MNCN mendominasi lima peringkat teratas di kelompok drama, animasi, penghargaan, dan online blocking program. Di samping itu, belanja iklan yang diterima MNCN naik menjadi 51% dari total pangsa pasar di industri media. Angka itu naik dari realisasi tahun lalu di level 38%. 

Hingga kuartal III-2021, MNCN membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 18,62% secara tahunan menjadi Rp 7 triliun dari Rp 5,97 triliun. 

Berdasarkan data Stockbit, harga saham MNCN terus bergerak di zona merah sejak Februari 2021 sampai saat ini.  Titik tertinggi harga MNCN pada tahun ini ada di level Rp 1.250 per saham pada 11 Januari 2021. Sementara itu, titik terendah ada di posisi Rp 790 per saham pada 30 Juli 2021. 

Reporter: Andi M. Arief