IHSG Menguat, Indeks Asia dan Amerika Serikat Kompak di Zona Hijau

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Karyawan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
23/12/2021, 16.52 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,4% atau 25 poin ke level  6.555 pada perdagangan Kamis (23/12) hari ini. Secara tahun berjalan, indeks saham telah 9,69% atau 579 poin dari akhir tahun lalu. 

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG langsung menyentuh titik tertingginya di level 6.570 pada beberapa menit pertama pasca-pembukaan. Setelah itu, IHSG langsung bergerak melemah pada sesi perdagangan pertama sebelum akhirnya kembali menguat pada sesi kedua. 

Artinya, IHSG hari ini ditutup di atas level support yang berada di titik 6.528. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam menilai IHSG masih berpotensi memasuki skenario perbaikan jika tidak ditutup di bawah level 6.514. Oleh karena itu, posisi support pertama IHSG hari ini ada di rentang 6.514-6.528. 

Sebagai informasi, Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Hari ini, Kamis (23/12), sebanyak 29,38 miliar saham diperdagangkan dengan nilai  Rp 11,76 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,31 juta kali. 

Sebanyak 207 emiten mengalami pertumbuhan harga saham, sedangkan 307 emiten berakhir di zona merah. Adapun, 159 emiten bergerak menyamping atau tidak mengalami perubahan harga saham.

Investor asing tercatat masuk bersih ke pasar regular senilai Rp 132,21 miliar. Namun demikian, dana asing bersih keluar dari bursa domestik senilai Rp 50,08 miliar lantaran investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 182,29 miliar. 

Saham yang paling banyak dijual bersih investor asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yakni mencapai Rp 76,6 miliar. Capaian itu diikuti PT Astra International Tbk (ASII) dengan penjualan asing bersih senilai Rp 30,9 miliar. 

Di samping itu, investor asing memburu saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan pembelian bersih hingga Rp 42,1 miliar. Sementara itu, saham milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga dibeli bersih senilai Rp 27,1 miliar. 

Seluruh indeks di Benua Asia kompak ditutup menghijau. Pertumbuhan terbesar terjadi pada Nikkei 225 Indeks sebesar 0,83% ke level 28.798. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat naik 5 poin atau menguat 0,59% menjadi 932. 

Uniknya, indeks di Amerika Serikat juga menghijau. Peningkatan terbesar ada dimiliki indeks Nasdaq sebesar 180 poin atau menguat 1,18% ke level 15.521. 

Berdasarkan data Stockbit, dari 17 indeks sektoral, sebanyak 14 sektor berakhir di zona hijau. Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor manufaktur sebesar 1,21%. Capaian itu diikuti oleh sektor industri dasar dan cyclical yang masing-masing tumbuh 0,78% dan 0,76%. 

Adapun, sektor finansial naik 0,7%, non-cyclical naik 0,29%, energi naik 0,1%, transportasi naik 0,03%, dan infrastruktur naik 0,02%. Sektor yang berakhir di zona merah adalah teknologi (-0,81%), properti (-0,42%), dan kesehatan (0,15%). 

Reporter: Andi M. Arief