Emiten pertambangan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,86 triliun sepanjang tahun 2021.
Perolehan laba bersih tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 61,98% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun. Kenaikan laba bersih tersebut turut meningkatkan nilai laba bersih per saham dari sebelumnya Rp 47,83 per saham menjadi Rp 77,47 per saham.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Antam pada Rabu (16/3), sepanjang tahun 2021, perseroan membukukan penjualan senilai Rp 38,44 triliun, naik 40,45% dari tahun 2020 senilai Rp 27,37 triliun.
Rinciannya, pendapatan paling besar masih dikontribusi dari penjualan emas senilai Rp 25,94 triliun, naik 34,01% dari akhir Desember 2020 lalu senilai Rp 19,35 triliun.
Lainnya dikontribusi dari penjualan feronikel yang meningkat 36,45% menjadi Rp 6,35 triliun. Penjualan bijih nikel juga meningkat 134,63% dari sebelumnya Rp 1,86 triliun menjadi Rp 4,38 triliun.
Selanjutnya, pendapatan dikontribusi dari penjualan alumina Rp 931,80 miliar, bijih bauksit Rp 502,80 miliar, perak Rp 115,55 miliar, batu bara Rp 11,75 miliar yang tercatat mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 32,71 miliar.
Sejalan dengan meningkatnya pendapatan perusahaan dengan kode saham ANTM ini, beban pokok penjualan juga tercatat naik sebesar 40,13% dari sebelumnya Rp 22,89 triliun menjadi Rp 32,08 triliun.
Sehingga, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 6,35 triliun pada tahun 2021, naik sebesar 42,10% dari akhir tahun 2020 senilai Rp 4,47 triliun.
Adapun, total aset perusahaan sampai dengan 31 Desember 2021 tercatat senilai Rp 32,91 triliun, atau meningkat 3,74% secara tahunan.
Aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai Rp 12,07 triliun pada akhir Desember 2021, turun 4,81% dari posisi akhir Desember 2020 senilai Rp 12,69 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat mengalami peningkatan 9,44% menjadi Rp 32,91 triliun dari sebelumnya Rp 31,72 triliun.
Pada perdagangan Rabu ini, tercatat harga saham ANTM bergerak melemah 1,27% ke level Rp 2.350 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 56,47 triliun.