PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat modal inti, serta untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Selasa (22/3).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen mengatakan bahwa aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang digelar pada 28 Mei 2021 lalu. Sementara itu, perseroan menargetkan dapat memperoleh tanggal efektif rights issue pada 28 April 2022.
Namun, hingga saat ini perseroan belum mengeluarkan informasi tambahan terkait harga pelaksanaan rights issue ini.
Sebelumnya Direktur Utama Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, melalui rights issue perseroan membidik dana sekitar Rp 5 triliun. Mayoritas dana tersebut akan digunakan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membangun infrastruktur digital.
Ia juga menyebut, penerbitan saham baru itu sejalan dengan rencana perseroan untuk memperbesar jumlah pengguna dan nasabah. Ia menargetkan pengguna aplikasi yang dirilis perseroan meningkat dua kali lipat pada tahun ini mencapai 30 juta orang.
Tjandra menjelaskan, perseroan akan mengalokasikan 50% hingga 60% dana hasil rights issue atau maksimal Rp 3 triliun untuk mengembangkan infrastruktur digital perseroan. Pengembangan infrastruktur mencakup penambahan fitur, memperkuat keamanan digital, meningkatkan user interface (UI) dan user experience (UX) pengguna, serta meningkatkan kapasitas infrstruktur seiring bertambahnya pengguna.
Kemudian, sekitar 30% dana hasil right issue akan digunakan untuk operasional perusahaan, seperti biaya pemasaran, edukasi, dan penguatan sumber daya manusia.
Sebagai informasi, tahun lalu perseroan telah melakukan dua kali rights issue yakni pada 31 Mei dan 18 November 2021. Pada rights issue pertama, perseroan menawarkan 832,72 juta saham dengan harga Rp 300 per saham. Adapun, dana segar hasil yang diterima perseroan mencapai Rp 249,82 miliar.
Kemudian, pada rights issue kedua, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,92 miliar saham baru seharga Rp 1.300 per saham, dan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 2,49 triliun.