Anak Usaha WIKA Utang Sindikasi Rp1,2 T untuk Bangun SPAM Jatiluhur

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial karamba jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (16/4).
Penulis: Lavinda
6/4/2022, 23.47 WIB

Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yakni PT WIKA Tirta Jaya Jatiluhur (WTJJ) memperoleh fasilitas kredit sindikasi dari tiga lembaga keuangan milik negara senilai Rp 1,17 triliun.

Ketiga lembaga keuangan pelat merah tersebut antara lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB).

Nilai fasilitas kredit sindikasi terbagi menjadi dua jenis, yakni kredit investasi pokok yang diberikan dengan limit Rp 1,08 triliun dari kredit investasi interest during construction (IDC) dengan limit Rp 92,47 miliar.

"Transaksi ini dilakukan sebagai pemenuhan persyaratan pendahuluan oleh WTJJ selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," ujar Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (6/4).

Fasilitas kredit sindikasi akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi proyek SPAM Regional Jatiluhur I. Ini merupakan bagian dari belanja modal WTJJ dengan porsi, sebanyak 70% dipenuhi melalui fasilitas perbankan dan 30% melalui ekuitas WTJJ.

"WTJJ memberi jaminan dengan total nilai pengikatan minimal 100% dari total nilai proyek sebesar Rp 1,67 triliun," ujar Mahendra.

Jaminan ini diikat dalam bentuk akta gadai rekening, akta fidusia atas bangunan, akta fidusia atas pendapatan, akta fidusia atas tagihan dan klaim asuransi, serta akta fidusia atas benda bergerak.

Transaksi ini merupakan transaksi pinjaman yang diterima secara langsung dari bank dan pemberian jaminan atas pinjaman tersebut. Dengan demikian, transaksi ini cukup dilakukan pelaporan sebagaimana dalam ketentuan Pasal 6 POJK 42/2020.

Sebagai informasi, WTJJ merupakan anak usaha Wijaya Karya dengan kepemilikan 80% saham perusahaan.