PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (11/4). Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia ini mengungkapkan empat rencana bisnis pasca melantai di bursa.
Sebagaimana diketahui, GOTO melepas sebanyak-banyaknya 46,7 miliar saham atau setara 3,43% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Melalui IPO ini, GOTO berpotensi meraih dana segar Rp 15,8 triliun.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil penawaran umum untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan perseroan, yang terdiri dari empat pilar. Pertama, mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GoTo melalui pengembangan produk dan sinergi antar layanan dalam ekosistem GoTo, sehingga semakin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang akan mendapat manfaat dari ekosistem GoTo.
Kedua, memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat atau hyperlocal yang didukung dengan pengembangan infrastruktur. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat memperoleh akses layanan yang paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis.
Ketiga, GOTO akan memperkuat sinergi di dalam ekosistemnya, termasuk mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan, memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan untuk pedagang.
Keempat, pasca IPO, GOTO berencana untuk berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura dan Vietnam, melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di sektor teknologi dan infrastruktur, serta transisi menuju kendaraan listrik.
"Dengan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan ini, kami akan melanjutkan misi untuk mendorong kemajuan bagi Indonesia dan Asia Tenggara," kata CEO GOTO Andre Soelistyo dalam keterangan resminya, Senin (11/4).
Pada perdagangan perdananya, harga saham GOTO dibuka naik 18,34% atau 62 poin ke level Rp 400. Hingga pukul 10.20 WIB, harga saham GOTO berada di level Rp 396 atau naik 58 poin dari harga IPO Rp 338 per saham. Sebanyak 6,98 miliar lembar saham diperdagangkan, dengan frekuensi 182.849 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 2,72 triliun.
GOTO merupakan perusahaan ke-15 yang melantai di bursa pada tahun ini. Berdasarkan jumlah dana yang dihimpun, IPO GOTO merupakan IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia untuk tahun ini.
IPO GOTO juga menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham, yang merupakan rekor partisipasi tertinggi investor pada proses IPO dalam sejarah pasar modal Indonesia.
"Menjadi perusahaan publik adalah tanggung jawab yang besar, dan kami berterima kasih kepada kepercayaan yang telah diberikan kepada ekosistem kami sampai hari ini. Kami berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan perusahaan agar semakin berkontribusi bagi negara dan tiap orang yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo," kata Andre.