Bursa saham domestik kembali pulih di tahun 2021. Hal ini turut berimplikasi pada kinerja perusahaan sekuritas, salah satunya
Perseroan membukukan perolehan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp 61,29 miliar atau naik 68% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp 36,4 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan naiknya pendapatan usaha BNI Sekuritas sebesar 39% menjadi Rp 440,11 miliar dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 316,17 miliar.
Selanjutnya, volume perdagangan surat utang naik 119%, penggunaan layanan online trading juga naik 29% dan nilai transaksi saham meningkat 40% menjadi Rp 35,7 triliun.
Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo mengatakan, perseroan terus meningkatkan kinerja bisnisnya meskipun pandemi Covid-19 melanda perekonomian Tanah Air lebih dari setahun lamanya.
“Kami bersyukur perusahaan mampu meningkatkan kinerja pada tahun 2021 jauh lebih tinggi dibanding pencapaian pada tahun 2020," kata Agung, dalam keterangan resmi, Selasa (12/4).
Agung menyampaikan, peningkatkan kinerja perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kondisi pasar yang kembali bergairah dan BNI Sekuritas berhasil memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan aktivitas bisnis di semua segmen usahanya.
Tercatat, sepanjang tahun 2021 lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.723,39 atau naik 10,08%. Kenaikan itu membuat jumlah investor ritel di BNI Sekuritas juga naik 40% di tahun lalu dan hal itu memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Perusahaan juga mampu mencatat total nilai transaksi dalam obligasi pemerintah dan korporasi mencapai Rp 174,76 triliun di tahun 2021. Pencapaian ini meningkat 38,32% dibandingkan tahun 2020.
Di samping itu, BNI Sekuritas saat ini memiliki market share pada bisnis equity brokerage hingga 1,9% dari seluruh transaksi di Bursa Efek Indonesia atau tumbuh 40,2% dibandingkan periode sama pada tahun 2020.
Terbaru, BNI Sekuritas merambah ke pasar Internasional adalah telah didirikan BNI Securities Pte. Ltd (BSPL), di Singapura yang resmi beroperasi sejak 8 September 2021 lalu.
BSPL tercatat telah memfasilitasi penerbitan Additional Tier-1 Bond (AT1 Bond) bernilai US$ 600 juta dari Bank Negara Indonesia yang mengalami kelebihan permintaan sebanyak 3 kali. Kemudian, BSPL juga memfasilitasi penerbitan global bonds Indofood CBP (ICBP) senilai US$ 1 miliar dengan tingkat oversubscription mencapai 2,2 kali.