Forbes Tempatkan BSI ke Dalam Jajaran 5 Bank Terbaik Indonesia

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Ilustrasi: Bank Syariah Indonesia
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
15/4/2022, 17.28 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari The World Best Bank sebagaimana riset yang dilakukan oleh Forbes. Bahkan, riset tersebut juga menempatkan BSI ke dalam lima bank terbaik di Indonesia.

Pengakuan internasional tersebut merupakan apresiasi positif atas komitmen BSI untuk menjadi lokomotif keuangan syariah dan energi baru bagi Indonesia dalam memajukan industri halal di Tanah Air.

Mengutip laman Forbes dalam paparan hasil risetnya tentang The World’s Best Banks, penilaian Forbes didasarkan pada tingkat kepuasan serta lima kriteria lainnya, seperti kepercayaan, syarat dan ketentuan, layanan digital, layanan nasabah, dan financial advice.

Bank yang dinilai sebanyak 5-75 bank per negara dengan skor minimum 70 dari total nilai 100. Lalu dipilih bergantung pada skor yang dicapai, hasil evaluasi yang dikumpulkan, jumlah bank aktif di negara tertentu serta populasi masing-masing di negara tersebut.

Top 10 Bank Terbaik 2022 di Indonesia versi Majalah Forbes (Foto: BSI)


Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian itu menjadi motivasi perseroan untuk senantiasa meningkatkan layanan kepada nasabah dan masyarakat luas. Selain itu juga mendorong pengembangan ekonomi syariah demi kesejahteraan umat di masa mendatang.

“Kami berkomitmen terus berinovasi demi mencapai visi kami pada 2024 menjadi Top 10 Global Sharia Bank,” kata dia.

BSI, ujar Herry, kini sedang menyiapkan Super Apps, sebagai bagian dari akselerasi digital yang menjadi salah satu fokus BSI ke depan, dalam menggenjot bisnis dan membangun ekosistem keuangan Islam.

BSI akan berkomitmen pada kemaslahatan umat dengan mengusung beragam agenda sustainable finance seperti program ekonomi desa, ketahanan pangan, keberpihakan kepada UMKM serta berperan aktif dan terdepan mendorong akselerasi ekonomi nasional.

Menurut dia, sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo saat peresmian BSI, perseroan terus berupaya menjadi bank yang inklusif, memajukan ekonomi syariah di Tanah Air. Lalu juga membawa Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah di lingkup regional dan global.

“Pengakuan dari Forbes ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.

Majalah Forbes pada tahun lalu juga menobatkan BSI dalam Daftar 500 Bank Terbaik Dunia 2021. Hery menambahkan, strategi BSI akan terus difokuskan pada digitalisasi, baik digitalisasi produk, maupun layanan kepada seluruh nasabahnya pasca penggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021.   

Pada tahun pertama BSI sejak merger tahun lalu mampu menorehkan kinerja positif, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp3,03 triliun naik 38,42 persen secara year on year (YoY).

Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, transformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.  

Dalam hal digital, per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169 persen secara YoY. 

Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp171,29 triliun atau naik sekitar 9,32 persen secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp156,70 triliun.

Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99 persen secara YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun. Disusul pembiayaan gadai emas yang bertumbuh 12,92 persen secara YoY.

Sementara itu pembiayaan mikro tumbuh 12,77 persen dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86 persen. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87 persen pada Desember 2021.

Untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), perseroan terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah.

Posisi Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30 persen secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun.

Sementara untuk total tabungan mencapai Rp99,37 triliun atau bertumbuh 12,84 persen pada kurun waktu yang sama.

Atas pencapaian kinerja itu, BSI pun dapat membayar zakat perusahaan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebesar lebih dari Rp122,5 miliar dan tercatat sebagai pembayaran zakat perusahaan yang terbesar dalam sejarah Indonesia.

"Kami akan terus mengoptimalkan peluang bisnis dalam ekosistem keuangan Islam agar mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja BSI,” kata Hery.

Dengan begitu, menurut dia, BSI, dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat dan pemerintah.

Sebagai bank syariah, kebermanfaatan BSI bagi Indonesia tidak berhenti pada pembayaran pajak kepada pemerintah dan dividen kepada pemegang saham, tapi juga penunaian zakat bagi umat.