Pendapatan Naik 22%, Ramayana Kantongi Laba Rp 30 M di Kuartal I 2022

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Sejumlah warga memilih baju lebaran di Ramayana Plaza Andalas Padang, Sumatera Barat.
9/5/2022, 15.25 WIB

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Hingga akhir Maret 2022, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp 30,84 miliar, nilai ini berkebalikan dari kerugian senilai Rp 85,26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perolehan laba ini ditopang oleh kenaikan pendapatan perseroan sebesar 22,32% menjadi Rp 600,53 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 490,94 miliar di kuartal I 2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan dari penjualan barang beli putus berkontribusi sebesar Rp 483,05 miliar. Secara rinci, penjualan pakaian dan aksesoris tercatat sebesar Rp 326,27 miliar dan penjualan barang swalayan sebesar Rp 156,78 miliar.

Sementara itu, pendapatan yang berasal dari komisi penjualan konsinyasi tercatat sebesar Rp 117,47 miliar, dengan penjualan pakaian dan aksesoris oleh pihak ketiga sebesar Rp 116,39 miliar dan penjualan barang swalayan sebesar Rp 1,08 miliar.

Adapun kontributor penjualan terbesar berasal dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan nilai Rp 384,53 miliar. Sementara itu, Sumatra berkontribusi sebesar Rp 109,39 miliar, Sulawesi dan Papua menyumbang sebesar Rp 53,86 miliar, dan Kalimantan sebesar Rp 52,74 miliar.

Hingga Maret 2022, jumlah aset RALS mencapai Rp 5,40 triliun. Dengan rincian, jumlah aset lancar perseroan sebesar Rp 3,41 triliun. Sedangkan, aset tidak lancar tercatat sebesar Rp 1,98 triliun. Di sisi lain, liabilitas perseroan naik menjadi Rp 1,80 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,48 triliun. Kemudian, ekuitas hingga kuartal I 2022 sebesar Rp 3,60 triliun dari Desember 2021 sebesar Rp 3,59 triliun.

Ramayana Department Store, Kota Pematang Siantar

Dalam paparan publik September 2021 lalu, perseroan berkomitmen untuk melanjutkan strategi transformasi bisnis dengan konsep lifestyle mall yang telah dimulai sejak tahun 2017 dengan menawarkan pelanggan sebuah destinasi yang lengkap untuk berbelanja, kuliner, sekaligus hiburan. Konsep lifestyle mall ini diharapkan juga dapat memperluas segmen customer Ramayana.

"Sampai dengan bulan Juni 2021, perseroan telah mengkonversikan 22 gerai menjadi lifestyle mall," kata manajemen RALS dalam paparan publik.

Selain itu, ke depannya, perseroan juga akan melanjutkan transformasi bisnis dengan konsep Ramayana Prime atau Citiplaza. Perseroan berkomitmen untuk tetap mempertahankan keberadaan gerai ke depannya, karena pada saat keadaan mulai normal dari pandemi Covid-19, penjualan offline diyakini akan kembali berkontribusi besar terhadap penjualan perseroan.

Sementara itu, kontribusi penjualan online dinilai belum terlalu besar terhadap penjualan perseroan. Meski demikian, perseroan tetap melanjutkan kerjasama dengan berbagai marketplace besar di Indonesia serta menyediakan menu layanan pesan antar di aplikasi Ramayana Member Card dan aplikasi Whatsapp di masing-masing gerai Ramayana. 

Tahun ini, perseroan memproyeksikan penjualan tumbuh sebesar 20% dan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 150 miliar.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi