Pertamina Geothermal Direncanakan IPO Tahun Ini, Bidik Dana Rp7 T

Pertamina Geothermal Energy
Area panas bumi Lahendong Pertamina Geothermal Energy.
10/5/2022, 13.34 WIB

Kementerian BUMN akan mengajukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Pertamina Geothermal Energy (PGE) tahun ini. IPO dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi kinerja sekaligus meraup dana tambahan dari investor pasar modal.

"Saat ini adalah berencana untuk bisa melakukan IPO. Rencananya akan dilakukan pada tahun ini, Kuartalnya belum tahu. Dan misalnya ada mitra strategis yang ingin masuk dalam transaksi IPO tersebut, akan kami lihat," kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, saat ditemui di Graha Pertamina, Gambir, Jakarta, pada Senin (9/5) malam.

Sebelumnya Pahala mengungkapkan, pihaknya akan melakukan IPO Pertamina Geothermal Energy pada semester pertama tahun ini. "Targetnya semester I 2022 dan mendaftar Maret. IPO mungkin Juni," kata Pahala, medio Januari lalu, Rabu (12/1).

IPO bertujuan untuk mengamankan sekitar US$ 400-500 juta atau Rp 5,72-7,15 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS). IPO PGE penting karena Indonesia membutuhkan dana yang besar untuk mengembangkan energi terbarukan (EBT).

Dalam peta jalan pemerintah, porsi EBT diharapkan mencapai 23% bauran energi nasional pada 2025 dan 31% pada 2030. Target tersebut dapat dicapai melalui penggunaan energi terbarukan hingga 20 gigawatt (GW) pada 2030.

Dana hasil penjualan saham ke publik rencananya akan digunakan untuk menambah kapasitas energi perseroan menjadi dua kali lipat pada lima tahun mendatang. Saat ini, kapasitas energi PGE baru mencapai 900 megawatt. Simak databoks berikut:

Pertamina Geothermal menjadi pilihan utama karena perusahaan tetap memenuhi kapasitas pasar di tengah krisis pandemi Covid-19. Secara khusus, IPO Pertamina Geothermal sangat mendesak karena kebutuhan dana yang mendesak untuk mengembangkan beberapa proyek panas bumi.

Secara keseluruhan Kementerian BUMN berencana melakukan IPO 13 hingga 14 perusahaan pelat merah dan anak perusahaannya selama empat tahun ke depan mulai 2021. "Sebelum IPO, akan ada penggabungan aset panas bumi milik BUMN: PGE, PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energy," kata Pahala tahun lalu, (4/4/2021).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu