Ditopang Bisnis Digital, Laba Surge Naik 25 Kali Lipat Sepanjang 2021
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge membukukan peningkatan laba bersih hingga 2.584% menjadi Rp 24,80 miliar di 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 924,32 juta.
CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan, pertumbuhan laba yang signifikan didorong oleh sinergi antar produk dalam ekosistem Surge dengan tiga pilar ekosistem terpadu yakni, kebutuhan harian masyarakat atau daily needs, konektivitas, serta media dan hiburan.
Tahun lalu, Surge membukukan pendapatan sebesar Rp 390,95 miliar atau naik 723% dari sebelumnya Rp 47,50 miliar. Pendapatan di sektor portal web dan platform digital menyumbang sebesar Rp 290,19 miliar. Kemudian, sektor periklanan menyumbang sebesar Rp 114,18 miliar dan pendapatan sektor inti tercatat sebesar Rp 1,07 miliar.
"Pencapaian ini didorong dari kesuksesan perseroan dalam mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategis sepanjang 2021. Tak hanya itu, kami juga telah mendapatkan rekognisi baik dari dalam maupun luar negeri, dengan kerjasama strategis bersama perusahaan besar nasional, perbankan, hingga perusahaan teknologi kelas global," kata Hermansjah dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (13/5).
Ia menjelaskan, melalui berbagai brand dalam ekosistem seperti MacroAd yang bergerak di sektor media periklanan outdoor terintegrasi, Weave yang bergerak di sektor infrastruktur jaringan serat optik, dan Codify yang merupakan brand perseroan di sektor pengembangan teknologi berbasis aplikasi, perseroan juga terus menghadirkan inovasi baru bagi masyarakat dan para mitra strategis.
Hingga akhir 2021, total nilai aset Surge mencapai Rp 896 miliar atau naik 75% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 510 miliar. Adapun, jumlah liabilitas perseroan tercatat naik dari sebelumnya sebesar Rp 97,27 miliar menjadi Rp 380,35 miliar. Sementara itu, total ekuitas perseroan juga naik menjadi Rp 515,95 miliar dari sebelumnya Rp 413,22 miliar.
Hermansjah menyebut, dengan beroperasinya jaringan serat optik yang dimiliki Surge, integrasi seluruh bisnis pilar yang dimiliki perseroan dapat berjalan lebih cepat dan memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan. Selain itu, masyarakat maupun dunia usaha, termasuk yang tinggal di kota tier 2 dan tier 3 semakin terbiasa dengan teknologi digital.
"Hal ini meningkatkan permintaan dari sisi konektivitas yang berkualitas dan berkapasitas tinggi, dari daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh oleh pemain industri lainnya," kata dia.
Tahun ini, perseroan telah memulai terobosan baru dalam industri periklanan dan broadband dengan mengadakan program lelang periklanan dan juga lelang bandwidth pertama secara online. Langkah tersebut merupakan upaya pengembangan ekosistem usaha konektivitas, serta media dan hiburan.
Pada Maret 2022 lalu, perseroan menyelenggarakan lelang media periklanan public information display dari MacroAd di commuter line Jabodetabek. Kemudian, pada April-Mei 2022, Surge mengadakan lelang bandwidth dari Weave bagi para internet service provider (ISP).
"Penawaran berbasis online ini diharapkan tak hanya meningkatkan potensi pendapatan perseroan tahun ini, namun juga mendorong pengiklan dan juga ISP di berbagai daerah untuk mendapatkan layanan terbaik dengan cara yang sangat mudah, transparan, serta terjangkau," ujar Hermansjah.
Sementara itu, untuk pengembangan layanan kebutuhan harian masyarakat atau daily needs, tahun ini Surge menargetkan untuk aktivasi dan digitalisasi 1.000 gudang Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh Pulau Jawa sebagai fulfillment center berbagai produk dari kebutuhan sehari-hari, maupun produk-produk UMKM lainnya.