Produsen minyak Saudi Aramco melaporkan laba bersih mereka melonjak 82% pada kuartal pertama 2022. Kenaikan ditopang dengan terus meningkatnya harga minyak dunia.
Aramco mencatatkan laba bersih sebesar US$ 39,5 miliar atau setara Rp 578,7 triliun hingga 31 Maret lalu. Angka ini melonjak dari US$ 21,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu Aramco juga mengumumkan pembayaran dividen senilai US$ 18,8 miliar atau Rp 275,2 triliun yang akan dibayarkan pada kuartal kedua. Selain itu raksasa minyak Arab Saudi itu sedang mencari peluang pengembangan di sektor lain.
"Ekspansi hilir kami berkembang lebih jauh di Asia dan Eropa. Kami juga mengembangkan peluang untuk pertumbuhan," kata CEO Aramco Amin Nasser seperti dikutip dari Antara, Senin (16/5).
Laba ini merupakan yang tertinggi sejak perusahaan tersebut melantai di bursa pada 2019 lalu. Selain harga, lonjakan keuntungan juga didorong peningkatan volume penjualan minyak.
Sebelumnya, Shell dan BP juga telah mengumumkan peningkatan laba tertinggi dalam satu dekade karena kenaikan harga minyak. Harga minyak mentah Brent pada akhir kuartal pertama telah naik hampir 70% menjadi US$ 107,9 per barel.
Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC+) bulan ini juga telah memberikan lampu hijau kenaikan target produksi minyak. Hal ini sejalan dengan gangguan pasokan minyak dari Rusia.
Meski demikian, laba Aramco pada pertengahan tahun ini berpotensi lebih rendah dari kuartal pertama. Hal ini seiring perkiraan analis bahwa harga minyak akan melandai.
"Pandangan kami, (harga) Brent akan berakhir lebih rendah di paruh kedua tahun ini," kata Associate Director EFG Hermes Yousef Husseini.